Pasalnya, dengan membuat sumur baru, cadangan migas lainnya akan bisa ditemukan sehingga menembah cadangan dan waktu ketahanannya.
"Masih lama sih cadangannya paling enggak 15 tahunan ya. Gini, kalau cadangan migas itu ketemu terus diproduksi kan turun tapi kalau kita ngebor lagi ya ketemu lagi kan tinggi (meningkat jumlah cadangan)" kata Amien saat ditemui detikFinance usai peresmian pergantian Blok Mahakam di Balikpapan, Minggu (1/1/2018).
Lantas, berdasarkan data SKK Migas, per November 2017, Blok Mahakam memproduksi minyak dan kondensat sebesar 52 ribu barel per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Kemudian untuk cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat.
Baca juga: Sah, Pertamina Kelola Blok Mahakam |
SKK Migas menargetkan produksi di Blok Mahakam 42,01 ribu barel minyak per hari dan gas bumi 916 mmscf per hari. Angka tersebut rencananya dicapai dengan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 69 buah, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur serta pengembangan lapangan/ POFD (Plan Of Further Development) 5 migas di Blok Mahakam.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Bambang Manumayoso mengatakan bahwa proyeksi 2018 dari Blok Mahakam akan bertambah hingga 40 MM. Hal ini berkat tambahan sumur yang dilakukan oleh pihaknya.
"Berkat tambahan 14 sumur, proyeksi kita naikkan menjadi 40 MM, dan Insya Allah kita akan menaikkan lebih dari Total E&P Indonesie," pungkasnya. (hns/hns)