Aksi korporasi yang sebelumnya alot ini ternyata tidak begitu diapresiasi pelaku pasar. Saham PGN bergerak cenderung turun.
Padahal ini merupakan transaksi yang cukup berpengaruh. Bagaimana tidak, pesaing terberatnya kini ada dibawah kuasa PGN.
Muncul tanggapan bahwa nilai transaksi itu kemahalan. Hal itu yang membuat pasar merespon negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam lakukan valuasi ada metode, gunakan pendekatan BCF atau dan market pembanding. Ada formula-formula dari data-data yang kita terima dari Pertagas. Komparasi dari book value jadi tidak fair, secara formulasi ada hitung-hitungan datanya lengkap," tuturnya.
Berdasarkan perhitungan itu, maka didapat valuasi Pertagas seluruhnya mencapai Rp 32 triliun. Dengan mengakuisisi 51%, PGN harus membeli saham Pertagas dari Pertamina mencapai Rp 16,6 triliun.
"Saya pikir tidak kemahalan, dan itu pun kita harus pertanggungjawabkan kepada regulasi. Bahwa KJPP juga tidak nilai sembarangan. KJPP yang kita pakai juga the best," tambahnya.