Harga acuan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih menggunakan perhitungan kesepakatan di tahun 2015.
Pengamat BUMN yang juga mantan staf khusus menteri ESDM, Said Didu menjelaskan kondisi tersebut dianggap sebagai salah satu biang keladi seretnya keuangan PT Pertamina (Persero).
"Masalah sistem subsidi BBM ini, yang sekarang ini kan di rancang tahun 2015" kata dia kepada detikFinance, Senin (23/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT