Sebagai contoh, aktivitas itu ialah menonton televisi. Supaya televisi menyala maka perlu aliran listrik.
Tentunya, untuk mendapatkan listrik ini perlu penyambungan jaringan. Tanpa penyambungan, maka listrik tidak akan mengalir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, saluran itu seperti layanan telepon di 123, website pln.co.id, aplikasi PLN, maupun layanan di kantor-kantor PLN terdekat.
"Bisa di web, bisa 123, mobile dan bisa datang ke kantor PLN. Kita memang buka channel-nya banyak. Memberi kemudahan orang mendapatkan listrik," kata dia saat berbincang dengan detikFinance di Kantor PLN Disjaya Jakarta.
Ikhsan mengatakan, calon konsumen kini tak perlu jauh-jauh mendatangi kantor PLN untuk mengajukan sambungan listrik. Sebab, permohonan sambungan listrik bisa dilakukan melalui laman. Dalam laman PLN juga sudah ada simulasi atau urutan permohonan penyambungan listrik.
Secara umum, kata dia, calon konsumen cukup mengisi data yang diminta PLN dalam laman tersebut. Kemudian, calon konsumen mendapat nomor registrasi hingga tagihan yang harus dibayarkan.
"Kalau di web, akan diemail berapa nomor registrasi dan berapa yang harus dibayar. Bisa dibayar di ATM, gerai-gerai Alfamart, Indomart atau retail lain bisa, pelanggan tinggal nunggu saja di rumah," kata dia.
Dia mengatakan, terpenting dalam mengajukan sambungan listrik, konsumen memiliki kartu identitas penduduk (KTP) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Ikhsan mengatakan, data nomor kartu kependudukan menjadi salah satu basis PLN menyalurkan listrik.
Data pada kependudukan ini juga yang membuat PLN tak perlu repot-repot melakukan survei karena di dalamnya telah memuat berbagai informasi pada calon konsumen.
"Biasanya survei, kalau memang nggak butuh, nggak, survei itu kalau butuh jaringan baru, gardu baru, misalnya daerah itu overload kita cek kapasitas trafonya. Tapi kita punya sistem bahwa pelanggan ini, narik jaringan ke mana, sambung kemana, nggak perlu ke lapangan," jelasnya.
Selain itu, data kependudukan juga menentukan kelayakan orang mendapat listrik subsidi. "Itu di-filter, dia minta 450VA itu kan subsidi. Kita lihat dulu benar nggak," ujarnya.
Sementara, dia mengatakan, untuk calon konsumen yang ingin mengajukan sambungan secara offline cukup mendatangi kantor PLN terdekat. Calon konsumen hanya membawa berkas seperti KTP. Lalu, pembayaran sambungan dilakukan di ATM.
"Biasanya di loket PLN, ada bank di sana ATM di sana. Serahin berkasnya nanti muncul nomor register selesai. Tinggal tunggu aja," tutupnya.
PT PLN (Persero) melayani pemasangan listrik baru baik pra bayar maupun pasca bayar. Layanan pra bayar berarti konsumen membayar terlebih dahulu kemudian mendapatkan daya listrik, pasca bayar sebaliknya. Lebih enak mana ya?
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Muhammad Ikhsan Asaad mengatakan, masing-masing layanan memiliki kelebihan. Menurutnya, layanan prabayar memiliki keunggulan karena pemakaian listrik lebih terkontrol.
"Ada juga yang senang kontrol pemakaian listrik pakai prabayar," kata dia kepada detikFinance di kantornya.
Risikonya, kata dia, listrik bisa tiba-tiba padam karena dayanya habis. Namun, dia menuturkan, pengisian daya listrik saat ini sudah lebih mudah.
"Pas lupa bayar isi token tengah malam ya repot juga, tapi sekarang gampang, banking, Gojek, Tokopedia bisa," ujarnya.
Dia mengatakan, layanan prabayar sebenarnya cocok untuk konsumen yang memiliki bisnis indekos atau kontrakan. Sebab, listrik penyewa tidak ditanggung pemilik rumah.
"Rumahnya dikontrakin cocoknya prabayar, kalau pelanggan kontrak tinggal isi token," ujarnya.
Sementara, pasca bayar keunggulannya ialah tidak perlu repot bolak balik isi daya. Sebab, konsumen cukup membayar tagihan tiap bulannya. Risikonya, pembayaran bisa berlebih jika konsumen tidak mengatur penggunaan alat-alat elektroniknya.
Ikhsan mengatakan, saat ini PLN Disjaya memiliki 4,2 juta pelanggan listrik di Jakarta. Sebanyak 1,9 juta di antaranya merupakan pengguna prabayar.
"Kita ada 4,2 juta pelanggan, 1,9 juta sudah pakai prabayar," tutupnya.
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Muhammad Ikhsan Asaad menerangkan, biaya sambungan listrik tergantung dengan daya yang akan digunakan. Semakin besar dayanya, semakin besar biaya sambungan listrik itu.
Dia melanjutkan, untuk prabayar setidaknya ada dua komponen yang mesti dibayarkan pelanggan. Komponen yang dimaksud ialah biaya penyambungan listrik sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 33 Tahun 2014.
Dalam regulasi tersebut, biaya sambung daya 450 VA sebesar Rp 421 ribu, 900 VA sebesar Rp 843 ribu, dan 1.300 VA sebesar Rp 1,21 juta.
Selanjutnya, konsumen juga dibebankan biaya sertifikat layak operasi (SLO). Biayanya pun berbeda-beda. Dikutip dari laman ESDM, biaya SLO 450 VA sebesar Rp 40 ribu, daya 900 VA Rp 60 ribu, dan daya 1.300 VA sebesar Rp 95 ribu.
"Yang resmi ke PLN biaya penyambungannya, 450 VA itu berapa itu Permen ESDM Nomor 33. Tapi kan memang ada SLO bukan kami sebenarnya sertifikat layak operasi. Bangunan baru misalnya mau dinyalakan listrik ada SLO. Itu pun ada tarifnya, ada perusahaan-perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah mengeluarkan SLO," jelasnya kepada detikFinance di kantornya.
"Untuk menjamin instalasi baik ada SLO yang mengeluarkan ESDM," tambahnya.
Dengan begitu, maka setidaknya konsumen mengeluarkan biaya sebesar Rp 461 ribu untuk memasang listrik 450 VA pra bayar. Angka itu berasal dari penjumlahan biaya penyambungan dan SLO. Lalu, Rp 903 ribu untuk daya 900 VA.
Untuk pasca bayar konsumen juga mesti membayar uang jaminan langganan (UJL). Biaya ini semacam simpanan karena pelanggan menggunakan daya terlebih dulu baru membayarnya.
Besarnya biaya jaminan ini berbeda-beda. Untuk rumah tangga dengan daya 450 VA hingga 900 VA dikenakan biaya Rp 72 per VA. Dengan begitu, total biaya jaminan ialah Rp 32.400 yang merupakan perkalian 450VA dengan Rp 72 per VA.
Untuk daya 1.300 VA biaya jaminannya ialah Rp 133 per VA. Jadi total biaya jaminannya ialah Rp 172.900.
"Pasca bayar ada uang jaminan langganan itu masuk PLN, itu semacam deposit karena dia bayar belakangan, harus menyimpanan jaminan langganan ke PLN. Kalau pra bayar nggak. Itu kelebihan pra bayar, kalau pasca pakai dulu baru bayar," jelasnya.
Sehingga, untuk pemasangan listrik pasca bayar 450 VA yang harus dibayarkan sekitar Rp 493.400. Biaya ini merupakan penjumlahan biaya sambung daya, SLO, dan uang jaminan langganan.
"450 VA biaya penyambungan Rp 421 ribu. VA sama dengan watt makin besar, makin besar biayanya. Rp 32.400 UJL (uang jaminan langganan) sekitar (hasilnya) Rp 460 ribu, ditambah SLO-nya," ungkapnya.
Sebagai tambahan, PT PLN sendiri menyediakan simulasi perhitungan pemasangan sambungan listrik baru. Simulasi itu tersedia di laman pln.co.id
Sebagai ibukota negara, Jakarta masih membutuhkan sambungan listrik baru. Tahun ini saja, PT PLN (Persero) menargetkan 140.000 sambungan baru di Jakarta. Kok bisa?
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Muhammad Ikhsan Asaad mengatakan, hal tersebut tak lepas dari munculnya perumahan-perumahan baru terutama di sekitar perbatasan Jakarta. Adanya perumahan baru itu mendorong sambungan listrik baru.
Dia mengatakan, munculnya perumahan baru salah satunya juga didorong pembangunan infrastruktur pemerintah.
"Ciracas banyak perumahan baru, LRT, di sekitar itu tumbuh, yang pasti butuh listrik," kata dia kepada detikFinance di Kantor PLN Disjaya.
Kemudian, kebutuhan sambungan listrik ini tak lepas dari permintaan masyarakat yang ingin mengontrakkan atau menjadikan rumahnya indekos. Hal itu membuat penyewa rumah lebih leluasa memanfaatkan listrik. Di sisi lain, pemilik rumah tak terbebani listrik penyewa.
Dari target 140.000, Ikhsan mengatakan sudah terealisasi sebanyak 50% atau sekitar 70.000 sambungan baru di pertengahan tahun.
"Saya target 140.000 sambungan baru 2018. Juni sudah 50%, 70.000-an," ujarnya.
Lanjutnya, rata-rata sambungan listrik baru itu berdaya 1.300 hingga 2.200 VA. "Rata-rata menengah lah 1.300-2.200 VA," tutupnya.