Pemerintah Labil Soal Nasib Harga Premium

Pemerintah Labil Soal Nasib Harga Premium

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 12 Okt 2018 07:45 WIB
Pemerintah Labil Soal Nasib Harga Premium
Foto: Puti Aini Yasmin/detikFinance

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno buka-bukan soal harga BBM Premium batal naik. Menurut Rini memang ada kesalahan terkait pengumuman kenaikan harga BBM kemarin sore, Rabu (10/10/2018).

Pengumuman kenaikan harga BBM tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Nusa Dua, Bali.

"Nah pada sore itu memang belum dikomunikasikan, memang ada kesalahan, karena saya kan ada di Palu. Saya ke Palu, ke Sigi, itu tidak ada komunikasi waktu di Sigi. Kalau Palu kan sudah lancar komunikasinya. waktu saya ke Sigi itu menghilang sama sekali, habis itu berangkat ke sini (Bali)," ujar Rini usai acara penandatanganan kerja sama financing & investas di Hotel Inaya Nusa Dua Bali, Kamis (11/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rini menjelaskan memang sejak awal yang akan dinaikkan adalah harga BBM non penugasan, yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Kenaikan harga BBM penugasan bisa membantu keuangan Pertamina menghadapi lonjakan harga minyak dunia, cuma Rini justru mendapat kabar harga Premium dinaikkan.

"Kan pagi itu baru saja kenaikan di Pertamax, Pertamax turbo, Dexlite itu kan sudah naik. kemudian kita komunikasikan. kok kemudian ada yang premium, dari sejak awal pemikirannya ini dengan kenaikan ini, adjustment Pertamax ini sudah sangat membantu kepada Pertamina," tutur Rini.

Menurut Rini dia sempat berbicara dampak kenaikan harga BBM Premium dengan Ignasius Jonan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Memang bapak Presiden minta saya kontak beliau. Waktu itu berjalan dengan Pak Jonan dan komunikasi dengan Pak Jonan. Lalu Pak Jonan bilang bu coba kita ini deh, karena pembicaraan tadi ada kenaikan (Rp) 450, dan kemudian saya berbicara dengan Bapak Presiden. Setelah saya me-review, karena beliau masih di Jakarta, pada waktu itu dengan Mensesneg, dan setelah Bapak Mensesneg me-review ini ada negatif impact di inflasi dan juga daya beli masyarakat yang kecil dan menengah," terang Rini.

Rini mengatakan setelah pembicaraan tersebut, Presiden Jokowi akhirnya mengambil sikap.

"Jadi beliau mengatakan, Sudah saya instruksikan untuk tidak naik jadi begitu dasarnya" terang Rini.

Hide Ads