Pantauan di lokasi, Jumat (9/11/2018), hadir Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana, serta Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto.
Baca juga: 2,42 Juta KL FAME Disalurkan hingga Oktober |
Berdasarkan informasi yang diterima detikFinance, rakor tersebut juga dihadiri oleh Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur (LSCI) PT Pertamina (Persero) Gandhi Sriwidodo, serta perwakilan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin menyebut, belum sempurnanya implementasi B20 hanya karena masalah teknis. Seperti, persoalan tangki penampung, persoalan kapal penyalur, yang semuanya terdampak oleh purchase order (nota pemesanan) yang terlambat dari waktu implementasi program tersebut.
"Itu masalahnya lebih kepada ketidaksiapan waktu diumumkan tanggal 1 September mulai, kemudian apa namanya, purchase order keluar kan, dan minta 3 hari selesai, nggak dapat, dan sebagainya dan sebagainya soal kapal, soal jarak pengiriman, soal-soal teknis sebetulnya," jelas dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018). (ara/ara)