Program B100 Jokowi Dinilai Terlalu Ambisius

Program B100 Jokowi Dinilai Terlalu Ambisius

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 19 Feb 2019 08:38 WIB
4.

Rini Sebut B100 Bisa Dipakai 3 Tahun Lagi

Program B100 Jokowi Dinilai Terlalu Ambisius
Foto: Puti Aini Yasmin

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, Indonesia bisa menggunakan biodiesel 100% atau B100 pada tiga tahun mendatang. Namun, dengan catatan belum semuanya memakai bahan bakar nabati tersebut.

Jika belum, maka pemerintah akan mengoptimalkan pemakaian B50 atau separuhnya berasal dari nabati.

Demikian penjelasan Rini saat menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo dalam debat capres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"3 tahun bisa B100, cuma masalahnya apakah sudah penuh semua mungkin belum bisa. Jadi untuk menggantikan full solar menurut saya masih makan waktu. Jadi kalau belum bisa menggantikan full solar semua mungkin kita bikin full-nya B50, bukan B100," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).

Rini menjelaskan, pemanfaatan B20 saat ini sudah berjalan. Kemudian, dirinya mengaku telah melakukan kunjungan ke perusahaan minyak Italia yakni ENI SpA untuk melihat teknologi yang diterapkan di sana.

Dari kunjungan itu diketahui ENI ternyata membeli CPO dari Indonesia dan mengolahnya menjadi B100.

"Kita melihat teknologi dari ENI, ENI itu perusahaan minyak Italia yang ternyata mereka itu selama ini beli CPO dari Indonesia yang mereka proses menjadi B100," ujarnya.

Setelah kunjungan itu, PT Pertamina (Persero) kemudian meneken perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kilang hijau. Kilang itu nantinya akan memproduksi B100.

Namun, dia bilang, secara bertahap akan memproduksi B50 terlebih dahulu.

"Jadi setelah saya ke sana, Pak Jonan (Menteri ESDM) ke sana dan Pak Jonan juga melihat ini teknologi yang baik. Bu Nicke (Dirut Pertamina) sudah buat perjanjian awal dengan ENI untuk membangun refinery di Plaju, Bu Nicke di Plaju untuk membangun refinery mungkin B50 pertama, jadi CPO menjadi B50. Tapi targetnya nantinya ke B100," ujarnya.

"Harapan kita mau menggantikan solar dengan betul-betul B100, bukan hanya pakai CPO, bisa pakai CPO, ampas tebu, bisa pakai kaliandra bisa macam-macam," tutupnya.


(ang/ang)
Hide Ads