Sripeni mengatakan proses penanganan listrik padam terus diupayakan. Hanya saja, dia mengaku penanganan listrik ini lambat. Sripeni kemudian meminta maaf ke Jokowi.
"Kami memang mohon maaf Pak (Jokowi) prosesnya (pemulihan listrik) lambat, kami akui Pak," katanya.
Dia menerangkan, mulanya PLN mengharapkan pasokan listrik dengan memanfaatkan PLTU Suralaya. Prediksi awal, Suralaya bisa menopang sistem kelistrikan dengan waktu tidak sampai empat jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, dari Gandul ini pasokan daya kemudian ditransfer ke Balaraja dan ke Suralaya. Namun posisinya sudah cukup lama pak, sehingga masuk ke Suralaya sudah cold start. Mesin sudah dingin sehingga sampai saat ini kami bisa memprediksi dalam waktu 4 jam dengan operasi PLTU Suralaya dengan kapasitas 2.800 MW di sana, cukup untuk memasok sistem Jawa Barat dan Banten, menjadi mundur bapak," jelas Sripeni.