Erick menambahkan pemerintah juga menjaga harga BBM dalam negeri tetap stabil dengan alternatif lainnya.
"Yang namanya impor migas bukan hanya jangka pendek tapi menengah dan panjang harus dilakukan bertahap dengan kilang minyak dan bagaimana lifting minyak dan sumur minyak yang ada di Pertamina harus segera dikerjasamakan dengan berbagai pihak ga bisa dikontrol sendiri dengan Pertamina supaya ada sumber baru untuk minyak," tutupnya.
Harga BBM turun di awal tahun 2020. Mulai dari Pertamina yang merupakan badan usaha pelat merah, maupun Total dan Shell yang merupakan badan usaha milik swasta. Ketiganya kompak menurunkan harga BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mantul! Harga BBM Turun, Ini Daftarnya |
Shell menjadi yang paling duluan menurunkan harga, mereka menurunkan harga sejak 1 Januari 2020. Disusul Total yang menurunkan harga pada 3 Januari 2020.
Pertamina sendiri baru per hari ini, Minggu, 5 Januari 2020 menurunkan harga BBM-nya.
Padahal, belakangan harga minyak naik hingga lebih dari 4% harga sebelumnya. Kenaikan terjadi menyusul insiden pembunuhan perwira militer senior Iran Qasem Soleimani oleh tentara Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari AFP, harga minyak jenis Brent naik 4,4% ke level US$ 69,16 per barel setara Rp 968.240 (kurs Rp 14.000). Sementara itu untuk jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 4,3% ke US$ 63,84 per barel setara Rp 893.760 (kurs Rp 14.000).
Simak Video "Video: BBM Pertamina Nonsubsidi Turun Harga, Ini Daftarnya!"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)