"Secara umum, ketersediaan BBM tidak terjadi suatu kelangkaan. Yang ada cuman keterlambatan pengiriman tetapi hal itu tidak mengganggu daripada aktivitas masyarakat," ujar Anggota Komite BPH Migas, Henry Achmad di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Ia melanjutkan, secara umum, rata-rata penyaluran gasoline selama masa posko ESDM pada tahun ini turun sekitar 34,51% dibandingkan dengan rerata penyaluran (DOT) normal selama tahun 2019, serta naik sekitar 5,08% dibandingkan dengan penyaluran pada masa Posko Nataru ESDM tahun 2018-2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk penyaluran LPG selama posko nasional berlangsung juga dapat dikatakan aman, dan tidak terjadi kendala apapun. LPG juga mengalami kenaikan penyaluran sebesar 22,09 % sebesar 4.801 MT dibandingkan dengan Daily Objective Throughput (DOT). LPG sendiri mencapai puncak realisasi pada tanggal 24 Desember dari depot ke SPBE dan tanggal 30 Desember dari SPBE ke agen.
"Alhamdulillah LPG tidak ada masalah, hanya pada saat menjelang natal produksi naik cukup banyak karena supply yang tinggi saat natal," ungkap Henry
Lebih lanjut, untuk bahan bakar gas, rata-rata stok per hari sebesar 169.500 M3 dengan pemakaian rata-rata 17% dari stok yang ada. Sedangkan untuk jaringan gas bumi rata-rata stok yang disalurkan sebesar 65.000 M3 per hari ke 23 area dan sekitar 40% dialirkan ke Prabumulih.
(prf/hns)