Proses Alih Kelola Blok Rokan Dimatangkan Bulan Ini

Proses Alih Kelola Blok Rokan Dimatangkan Bulan Ini

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 09 Jan 2020 15:10 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pematangan transisi alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pasific Indonesia ke PT Pertamina (Persero) rampung bulan ini. Proses ini sendiri telah dilakukan sejak tahun lalu.

Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman mengatakan ada beberapa persoalan administrasi dan persoalan penting lainnya antar kedua belah pihak yang bersifat business to business (B to B). Oleh karena itu, proses transisi membutuhkan waktu.

"Blok Rokan itu setidaknya sekarang transisinya dari tahun lalu sudah dilakukan. Tapi ada B to B, sehingga butuh waktu sedikit lama. Karena bisnis bisnis hulu migas tidak segampang di ritel," ujar Fatar dalam konferensi pers di Gedung City Plaza, Jakarta, Kamis (9/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski begitu, Fatar memastikan bahwa proses transisi akan selesai di tahun ini. Ia berharap pematangan transisi itu bisa selesai Januari ini.

"Dalam waktu tidak begitu lama akan terjadi transisi di tahun 2020. Diharapkan Januari bisa selesai. Pengeboran 70 sumur bisa dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta agar transisi alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina dipercepat. Arifin berharap, proses ini bisa rampung tahun ini.

"Dengan begitu, akan mempercepat pelaksanaan proses pengeboran minyak dan gas bumi di blok yang terletak di Provinsi Riau tersebut," kata Arifin.


Percepatan alih kelola ini dilakukan untuk bisa mempertahankan tingkat produksi Blok Rokan saat jatuh tempo alih kelola di tahun 2021 nanti. Sebagai informasi, awal tahun 2019 ini, produksi Blok Rokan mencapai 207.000 barel per hari atau setara dengan 26% produksi nasional.

Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan, dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.


(fdl/ara)

Hide Ads