"Per Desember kemarin, kita ada kesepakatan dgn SKK untuk bisa meneruskan penyaluran gas yang bersumber dari Lapangan Kepodang," kata Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo di Graha PGAS, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Namun, menurut keterangan Dilo, Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) yang dulunya merupakan pengelola lapangan tersebut tak lagi terlibat dalam penyaluran kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saka masih berharap melanjutkan, sementara Petronas nggak. Tapi karena permintaan SKK Migas, tetap diminta untuk menyalurkan," ungkap Dilo.
Menurutnya, penyaluran kembali dari Lapangan Kepodang oleh Saka ini sudah disepakati juga dengan Petronas. Harapannya, di bulan Februari sudah mulai ada penyaluran.
"Sudah ada kesepakatan 3 pihak antara SKK, Petronas, dan Saka. Ini nanti akan dilanjutkan tapi sampai hari ini belum ada penyaluran, kita perkiraan mungkin penyaluran Januari atau bulan depan," terang dia.
Ia menerangkan, ketika lapangan yang berada di Blok Muriah, Jawa Tengah itu ditutup karena produksinya habis, volumenya hanya 26 juta kaki kubik per hari atau mili million feet standard cubic per day (MMFSCD). Dengan membuka lagi lapangan ini, menurut Dilo volumenya akan lebih dari 25 MMFSCD, dengan tekanan penyaluran minimal 8-9 MMFSCFD.
"Pada waktu ditutup volume akhir 26 MMSCFD, jadi kalo dibuka lagi bisa lebih karena pressure sudah naik lagi," jelas Dilo.
Baca juga: Tekan Harga Gas, PGN Buka Opsi Impor |
Selain itu, dengan penyaluran gas tersebut, harapannya pipanisasi gas Kalimantan-Jawa sepanjang 210 kilometer dari Lapangan Kepodang-Tambak Lorok bisa dilanjutkan.
Namun, anak usaha PGN ini harus memperbaiki portofolio perusahaan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah kerja Blok Muriah.
"Maka kita dorong untuk Saka memperbaiki porfolionya. Kemungkinan Sama akan melakukan pengembangan eksplorasi dan eksploitasi ada di sekitar wilayah kerja Muriah, di mana akan pengembangan untuk Kalisto dan lainnya di lapangan wilayah kerja Muriah," pungkas Dilo. (fdl/fdl)