Begitu juga dengan produksi kilang. Nicke menjelaskan saat ini tak mungkin melawan harga BBM impor karena harganya lebih murah.
"Demikian kilang, terus terang sekarang kilang kita nggak mungkin melawan harga impor. Kami membeli BBM impor harganya lebih murah dibanding harga crudenya. Waktu di pertengahan atau akhir Maret kami membeli crude harganya US$ 24 per barel tapi harga gasoline US$ 22,5. Dalam kondisi ini ya lebih baik kita tutup semua kilang, tapi kan kita nggak boleh seperti itu," jelasnya.
Nicke pun menambahkan, dari sisi harga sebenarnya BBM Indonesia lebih murah jika dibandingkan negara kawasan regional.
"Kalaupun nanti ini harga harus turun, satu hal lagi informasi kalau kita bandingkan harga kita dengan negara lain regional sebetulnya harga kita hanya kalah dengan Malaysia karena kita juga terdepresiasi rupiahnya. Kita bandingkan dalam US$ untuk gasoline US$ 0,49, Rp 7.650," ujarnya.
"Diesel price harga kita Rp 5.150 itu US$ 0,33 ini paling murah malah," ujarnya.
Simak Video "Video: BBM Pertamina Nonsubsidi Turun Harga, Ini Daftarnya!"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/hns)