Tagihan Listrik Bengkak Bikin Kaget, Ini Penyebabnya

Tagihan Listrik Bengkak Bikin Kaget, Ini Penyebabnya

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 16:41 WIB
Menyambut lebaran Idul Fitri 1438H, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberi diskon hingga 50 persen untuk penyambungan tambah daya dan baru.
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra

Lalu, penggunaan air conditioner (AC) otomatis akan melonjak di saat-saat seperti ini. Konsumsi AC disebut Fabby sebagai salah satu konsumsi paling boros, bisa memakan hingga 60% dari total penggunaan listrik harian rumah tangga.

"Perangkat listrik yang juga banyak menggunakan listrik adalah AC. Penggunaan AC berkontribusi 40-60% dari seluruh konsumsi listrik. Kalau tanpa WFH, AC di ruangan mungkin baru malam hari dinyalakan tapi selama WFH penggunaan AC bisa lebih panjang waktunya dan lebih banyak. Ini tidak disadari tapi bisa membuat penggunaan listrik melonjak," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada juga masyarakat yang tidak WFH tapi tetap mengalami kenaikan tagihan listrik. Hal itu menurut Fabby bisa saja terjadi sebab pegawai PLN tidak melakukan pencatatan langsung dari rumah ke rumah lainnya. Ditambah tak semua pelanggan rutin mengirimkan pembacaan pemakaian kWh mereka, sehingga akhirnya PLN melakukan perhitungan yang dihitung berdasarkan estimasi rata-rata konsumsi tahun sebelumnya. Hal ini lah yang membuat tagihan listrik melonjak bagi mereka yang tidak WFH.

"Adapun untuk pelanggan pasca bayar, karena pencatat meter tidak datang untuk memeriksa dan tidak semua pelanggan mengirimkan pembacaan kWh meter ke PLN, maka PLN bisa saja menggunakan estimasi/perkiraan konsumsi listrik rata-rata dari tahun lalu. Ini bisa menimbulkan adanya lonjakan listrik," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, hal itu lumrah dilakukan PLN. Namun, PLN tetap wajib merekonsiliasi penggunaan energi secara riil kepada pelanggan.

"Tidak terlalu salah juga menggunakan estimasi rata-rata tahun lalu atau bulan sebelumnya karena nanti setelah PLN bisa mencatatkan meter secara normal seharusnya dilakukan rekonsiliasi energi listrik yang dikonsumsi secara riil. Seharusnya perbedaan catatan meter akan direkonsiliasi sesudah nanti pencatat meter melaporkan hasil pembacaan meter pasca pandemi virus Corona," pungkasnya.


Hide Ads