Pembangunan proyek pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) PT Antam Tbk terus dikebut. Progres pembangunan saat ini telah mencapai 97,96%.
Demikian disampaikan Direktur Pengembangan Usaha Antam Risono usai rapat umum pemegang saham yang digelar Kamis (11/6/2020).
"Jadi update terkait P3FH sampai dengan April sudah mencapai 97,96%," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anjlok 88%, Laba Antam Rp 193 M di 2019 |
Dia menjelaskan, terkait penyediaan listrik, pada 24 Januari 2020 lalu pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan PLN. Dia bilang pasokan yang tersedia saat ini sebesar 12 megawatt (MW) yang berasal dari pembangkit area proyek.
"Total kapasitas keseluruhan project membutuhkan sekitar 100 MW ini yang sedang disiapkan PLN," ujarnya.
Lanjutnya, pekerjaan proyek ini paling cepat memakan waktu 15 bulan. Dia bilang, proyek ini akan beroperasi tahun depan.
"Jadwal sendiri perlu waktu paling cepat 15 bulan konstruksinya sehingga diperkirakan tahun depan proyek ini baru bisa beroperasi," jelasnya.
Berlanjut di halaman berikutnya.
Masalah pasokan listrik sempat menjadi sorotan saat direksi Antam dirombak beberapa waktu lalu. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, perombakan dilakukan sebagai bentuk penyegaran dan mempercepat eksekusi proyek di Antam.
Arya menyebut, ada beberapa proyek di Antam yang berjalan lambat salah satunya di Halmahera Timur.
"Kita mau kejar jadi yang lambat misalnya feronikel Halmahera Timur itu sudah sejak 2012," katanya.
Dia mengatakan, proyek ini berjalan lambat lantaran kendati pabrik sudah rampung tapi tak punya pasokan listrik.
"Kenapa feronikel ini kita jadi concern, pabriknya sudah selesai listrik, listriknya masih 0. Ketika pabrik itu selesai, harusnya listriknya selesai juga, ini nggak ada listriknya, akibatnya harus dibangun listrik lagi, akhirnya pabrik berhenti," tutupnya.
(acd/ara)