Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pesannya kepada direksi Pertamina yang baru saja dirombak habis-habisan. Menurut Arifin, direksi Pertamina yang sudah dirombak adalah pilihan terbaik.
Arifin menegaskan tugas utama direksi Pertamina adalah membangun kilang. Arifin berharap direksi Pertamina usai dirombak bisa tetap amanah.
"Bagus lah, yang sudah terpilih itu yang terbaik. Mudah-mudahan amanah," ujar Arifin ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membangun kilang lah (tugas) yang utama," ujarnya.
Sebelumnya, direksi PT Pertamina (Persero) dipangkas hingga separuhnya. Hal itu disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar hari ini, Jumat (12/4/2020).
Dalam RUPS pemegang saham menyetujui pemangkasan direksi Pertamina yang semula 11 menjadi enam direksi. Sementara itu Nicke Widyawati tetap menjadi Direktur Utama.
Meski direksi baru dirombak, Nicke memilih langsung tancap gas. Dia pun langsung merombak direksi anak usaha, bagaimana susunannya?
Baca juga: Harga BBM di Indonesia Bisa Turun, tapi... |
Hari Sabtu (13/6/2020) lalu, direksi Pertamina melakukan pengukuhan subholding yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan pembentukan holding migas dan merupakan penjabaran dari roadmap program kementerian BUMN yang tercantum dalam Buku Putih Pembentukan Holding Migas.
Terdapat lima subholding yang telah dibentuk yaitu, Upstream Subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding (PT Perusahaan Gas Negara), Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional), kemudian Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga).
Selain itu terdapat Shipping Company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan pembentukan holding migas, 5 subholding dan 1 shipping company ini merupakan langkah strategis yang akan tercatat dalam sejarah Pertamina.
Berlanjut di halaman berikutnya.
Sesuai dengan Surat Keputusan No. SR-396/MBU/06/2020 tanggal 12 Juni 2020, Nicke pun tidak membuang waktu dan langsung tancap gas melakukan penunjukan dan pengukuhan pejabat masing-masing subholding yang akan menjadi nakhkoda di perusahaan tersebut.
Beberapa CEO Subholding, sebelumnya adalah Direksi Pertamina, sedangkan Dharmawan H Samsu serta Basuki Trikora Putra juga mendapat tugas baru sebagai Komisaris Utama di Subholding.
Pejabat Chief Executive Officer (CEO) masing-masing subholding yang dikukuhkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati adalah:
CEO Upstream Subholding (PT Pertamina Hulu Energi) dijabat Budiman Parhusip
CEO Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional) Ignatius Tallulembang dengan didampingi Deputy CEO Budi Syarif Santoso
CEO Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) Heru Setiawan
CEO Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga) Mas'ud Khamid
CEO Shipping Company (PT Pertamina International Shipping PIS) Erry Widiastono
(ara/ara)