"Dua hal penyebab antrean panjang pembelian BBM, satu kapal yang mengangkut BBM terlambat masuk kerena mengalami kerusakan, kedua APMS hanya ada satu di Kabupaten Yahukimo, jadi pembeli terkonsentrasi di satu tempat," jelasnya.
Bahkan menurutnya, untuk menjaga keamanan saat warga antre membeli BBM Premium, pihaknya menempatkan anggota untuk mengamanan APMS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika sudah terjadi antrean, anggota kita tempatkan di sana untuk melakukan pengamanan APMS," katanya.
Sementara itu Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Edi Mangun mengatakan untuk stok BBM di Yahukimo ada 15 kl Premium dan 10 kl Solar.
"Memang tiga hari lalu kami mendapat informasi kalau kapal yang mengangkut BBM ke Yahukimo sempat ditangkap pihak kepolisian karena surat-surat angkutannya belum diperpanjang. Mungkin itu penyebab keterlambatan," ujarnya.
Masalah harga kata Edi, pihaknya tidak mengatur harga dipengecer, harga dari pertamina sampai di agen itu sama secara nasional. Jadi harga di pengecer merupakan kebijakan pemerintah setempat.
"Harga BBM dari Pertamina sama secara nasional sampai pada Agen, tapi harga eceran menjadi tanggungjawab pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Perindagkop Kabupaten Yahukimo," tegasnya.
Edi mengakui kalau di Yahukimo itu hanya satu Agen (APMS) yang melayani penjualan BBM.
"Mungkin itu penyebabnya sehingga terjadian antrean pembelian BBM," tandasnya.
Simak Video "Video: Shell Jual Seluruh SPBU di Indonesia, Siapa yang Membeli?"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)