detikcom merangkum laporan keuangan badan usaha milik negara (BUMN) di sektor minyak dan gas (migas) itu dalam masa semester I-2014 hingga semester I-2019 atau selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dalam rentang waktu per semester tersebut, Pertamina tercatat tidak pernah mengalami kerugian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan mencatatkan laba semester I-2014 US$ 1,13 miliar, semester I-2015 US$ 570 juta, semester I 2016 US$ 1,83 miliar, semester I-2017 US$ 1,4 miliar, semester I-2018 US$ 311 juta, dan semester I-2019 US$ 660 juta.
Baca juga: Menganalisa Rugi Pertamina Rp 11 Triliun |
Kemudian laporan keuangan tahunan pun demikian. Pertamina tidak pernah mengalami kerugian. Pertamina mengantongi laba US$ 1,5 miliar pada 2014 dan US$ 1,42 miliar di 2015.
Berikutnya laba perseroan tercatat pada 2016 US$ 3,14 miliar, 2017 US$ 2,54 miliar, 2018 USS 2,53 miliar, dan 2019 US$ 1,98 miliar. Namun untuk 2019, berdasarkan publikasi perusahaan pada 18 Juni disebutkan laba Pertamina US$ 2,53 miliar.
Pertamina baru mengalami kerugian bersih pada semester I-2020 rugi US$ 767,92 juta.
Simak Video "Video: Yang Bikin Ahok Kaget Usai Diperiksa Kejagung"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/fdl)