Pengembangan industri petrokimia juga harus terintegrasi, perlu dilakukan pengembangan petrokimia hulu dan hilir dengan komposisi tertentu yang pas agar diperoleh efisiensi. Kedekatan lokasi dengan sumber bahan baku juga penting, oleh karena itu, rencana pemerintah membangun kilang di Tuban yang juga berdekatan dengan TPPI, dinilai tepat. Kepastian pasokan bahan baku akan lebih terjamin. Karena itu, pemerintah perlu menyiapkan betul strateginya, agar Tuban Petro bersama Pertamina, bisa benar-benar fokus mengembangkan industri petrokimia.
Faisal mengingatkan, industri petrokimia terintegrasi yang dibangun di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, pada dasarnya dirancang untuk mendukung tujuan pasar mereka, yakni Indonesia. Jangan sampai, Indonesia hanya akan jadi pasar oleh negara-negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembangan Tuban Petro juga menguntungkan negara. Bila kilang Tuban Petro bisa dioptimalkan, maka negara akan memiliki keuntungan berlipat. Alasannya, TPPI dapat dioperasikan menghasilkan minyak. Selain itu, TPPI memiliki teknologi pengolah kondensat menjadi BTX dan naptha sebagai bahan baku olefin/polyolefin yang dibutuhkan sangat luas bagi industri lain.
Direktur Utama Tuban Petro Sukriyanto menyampaikan, program penugasan Pemerintah berupa peningkatan kapasitas produksi di anak usaha yakni PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terus dilakukan.
Saat ini terdapat beberapa proyek pengembangan kilang TPPI yaitu Revamp Platformer, dan Revamp Aromatik. Kemudian, TPPI akan melakukan pembangunan pabrik olefin dan dilanjutkan pembangunan downstream olefin.
Penyelesaian proyek revamping tersebut yang dijadwalkan akan diselesaikan di akhir 2022.
Untuk revamp platforming, bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan unit platforming dari 50 ribu barrel perhari menuju 55 ribu barrel per hari. Sedangkan Revamp Aromatik adalah untuk memproduksi 780 ribu ton per tahun paraxylene dari kapasitas saat ini sebesar 600 ribu ton.
Sukriyanto menegaskan, kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kinerja operasional dan dengan dukungan Pertamina menjaga langkah-langkah pengembangan di tengah COVID-19 menjadi bukti bahwa kebijakan restrukturisasi terhadap Tuban Petro yang diambil sebelumnya merupakan langkah tepat. Kini, Tuban Petro konsisten melakukan perluasan kapasitas produksi di anak-anak usaha.
Perusahaan optimistis bisnis petrokimia ke depan akan tetap cerah. Apalagi di tengah COVID-19, berbagai produk alat kesehatan yang notabene memerlukan berbagai bahan baku dari petrokimia, dari sisi permintaan dan kebutuhan industri terus tumbuh. Seperti kebutuhan untuk produk alat kesehatan, obat-obatan, termasuk masker medis serta produk-2 kemasan.
Saat ini telah dilakukan peningkatan kapasitas produksi polypropylene salah satu anak usaha Tuban Petro, yakni PT Polytama Propindo (Polytama). Pabrik Polytama yang sebelumnya memproduksi 240 ribu metrik ton per tahun, kini dapat memproduksi 300 ribu metrik ton per tahun.
Ke depan, akan dibangun pula pabrik penghasil polypropylene kedua yang menggandakan kapasitas produksi saat ini, mengingat permintaan domestik atas polypropylene yang masih sangat tinggi.
Simak Video "Belanja Pupuk Petrokimia Mudah & Aman di Petromart Official Store"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/zlf)