PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) berduet di program TJSL pengelolaan sampah, yaitu Bank Sampah Pertamina yang mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel dikombinasikan dengan Bank Sampah Pegadaian yang mengusung program Memilah Sampah Menabung Emas.
Lewat program ini, masyarakat bisa menukar minyak jelantah yang diserahkan ke bank sampah menjadi tabungan emas.
"Melalui kegiatan pemilahan sampah (termasuk minyak jelantah) yang dilakukan di rumah masing-masing maka sampah-sampah ini akan dapat bernilai rupiah yang kemudian akan dikonversi menjadi tabungan emas untuk masing-masing orang," ujar AVP Departemen Komunikasi & Literasi dan Inklusi PT Pegadaian (Persero) Khoriyah Dwi Putranti (Tanti) kepada detikcom, Jumat (2/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kok bisa? Bagaimana caranya? Pegadaian menjelaskan fondasi utama dari program ini adalah merubah mindset masyarakat agar mau peduli pada lingkungan, karena itu semua diawali dengan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya sampah dan bagaimana cara memilah sampah dari rumah.
Menurut Tanti, sampah itu bukan barang tidak bernilai tetapi masih terdapat beberapa jenis sampah yang mengandung nilai ekonomis yang nantinya bisa bernilai investasi berupa tabungan emas. Sampah yang dipilah atau minyak jelantah yang ditukarkan masyarakat ke bank sampah kemudian ditimbang dan dikonversikan ke rupiah. Bila mencapai minimal Rp 10.000 bisa langsung ditukar jadi tabungan emas.
"Yang tadinya orang setoran jelantah ditukar menjadi hanya minyak goreng, kalau tidak salah 5 liter jelantah mendapat 1 liter minyak baru, itu kan rata-rata seharga Rp 15.000, gimana kalau tidak ditukar jadi minyak baru tapi ditukar tabungan emas," terangnya.
Langsung klik halaman selanjutnya