BPH Migas mengakui terdapat kelemahan pada aturan proyek transmisi gas Cirebon-Semarang (Cisem) yang lelangnya dimenangkan oleh PT Rekayasa Industri (Rekind). Rekind memenangkan proyek strategis nasional (PSN) ini tahun 2006.
Proyek yang sudah berjalan selama 14 tahun ini mangkrak. Bahkan, baru-baru ini BPH Migas menyetujui Rekind mundur dari proyek transmisi gas Cisem.
Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa mengatakan salah satu alasan mangkraknya proyek transmisi gas Cisem adalah tidak adanya batasan waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batasan kelemahan dulu di 2006 waktu saat melelang ini kami belum ada tapi kami sudah mencoba tidak ada batas terminasi, masa 14 tahun masih dibiarkan nah ini mestinya ke depan nanti musti ada batasan waktu siapa pemenang lelangnya mesti dibatasi, 2 tahun atau 1 tahun itu kena sanksi, itu ke depan kita benahi," kata Fanshurullah dalam video conference, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Mengenai kelanjutan proyek ini, Fanshurullah menyebut akan dikaji kembali oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM selama satu bulan ke depan. Kajian terhitung dimulai sejak tanggal 12 Oktober 2020.
Selain kajian, Fanshurullah menyebut Rencana Induk Jaringan Gas Bumi Nasional (RIJGBN) menjadi penentu kelanjutan proyek ini. Dia berharap dalam waktu dekan RIJGBN segera disahkan oleh Menteri ESDM. Dia menyebut, RIJGBN memberikan kepastian pasokan untuk jaringan gas yang dibangun.
"Dasar BPH Migas melelang adalah karena ada di jaringan induk, mesti ada kepastian pasokan dulu. Selama itu tidak ada, maka tidak ada (pasokan), jadi masalah," ujarnya.
Awalnya, dikatakan Fanshurullah, pebangunan pipa gas Cisem akan memanfaatkan pasokan gas yang berasal dari Kalimantan. Hal itu juga tertuang dalam RIJGBN tahun 2005-2006.
"Di rencana induk 2005-2006 itu sudah ada rencana gas dari Kalimantan. tapi waktu ada gejolak gasnya nggak boleh dibawa ke Jawa," jelasnya.
Proyek transmisi gas Cisem ini sudah dua kali dilelang dan dimenangkan oleh Rekind. Pertama tahun 2006 dan kedua tahun 2011. Komitmen direksi Rekind menjalankan proyek ini berdasarkan hasil lelang tahun 2006 dengan spesifikasi seperti panjang pipa 255 kilometer (km) dengan diameter 28 inch. Nilai investasi proyek ini sekitar US$ 169,42 juta dengan kapasitas gas antara 350-500 MMSCFD dan toll fee US$ 0,36 per MMBTU.