Bangun Industri Baterai Listrik, RI Butuh Investasi hingga Rp 243 T

Bangun Industri Baterai Listrik, RI Butuh Investasi hingga Rp 243 T

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 01 Feb 2021 15:37 WIB
Baterai mobil listrik buatan Dasep Ahmadi
Ilustrasi/Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Pemerintah terus mendorong percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Saat ini sudah ada tujuh mitra atau investor yang tergabung demi merealisasikan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV Battery), Agus Tjahajana mengatakan nilai investasi pembangunan ekosistem industri baterai listrik secara terintegrasi dari hulu sampai hilir mencapai US$ 13-17,4 miliar atau sekitar Rp 182-243 triliun.

"Dari berbagai sumber informasi atau benchmark diketahui nilai investasi baterai EV dari hulu sampai hilir, terendah sampai tertinggi untuk kapasitas hingga 140 giga watt hour (GWh) adalah sekitar antara US$ 13,4-17,4 miliar," kata Agus dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, Senin (1/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuh investor tersebut di antaranya Hyundai, BYD, CATL, Samsung, Tesla dan LG Energy Solution Ltd. Agus yakin dalam 20 tahun ke depan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan terus meningkat karena Indonesia dianugerahi nikel yang merupakan bahan baku pembuatan baterai.

"Indonesia punya banyak material bahan baku seperti nikel, aluminium, kobalt," tuturnya.

ADVERTISEMENT


Agus menyebut jika Indonesia jadi pemain global baterai kendaraan listrik, bisa menghasilkan US$ 26 miliar pada 2030 mendatang. Selain itu juga, tenaga kerja Indonesia akan dapat diserap dari pengembangan hulu sampai hilir.

"Potensi dampak dari ekosistem induk baterai EV bila Indonesia jadi pemain global akan menghasilkan sekitar US$ 26 miliar di 2030 dengan asumsi kapasitas produksi 140 GWh. Selain itu tenaga kerja dapat dibangkitkan sekitar 23.500 orang jika dikembangkan dari hulu sampai hilir," tuturnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi mobil listrik di Indonesia pada 2021 ini mencapai sebanyak 125 ribu unit dan motor listrik mencapai 1,34 juta unit. Dengan potensi kendaraan listrik pada tahun ini, maka diperkirakan bakal mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kilo liter (kl) per tahun.

Sementara untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2021 diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit.

Lihat juga video ini: Resmi! 43 Kendaraan Listrik di Sulsel Beroperasi dengan Pelat

[Gambas:Video 20detik]



(aid/eds)

Hide Ads