Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan rencana mengurangi kuota BBM Premium di Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI. Berikut informasinya dirangkum detikcom.
1. Tak Berlaku di Luar Jamali
Arifin menjelaskan bahwa jatah BBM premium akan dikurangi di Jamali. Sementara di luar Jamali masih akan tetap seperti apa adanya.
"Jadi kalau untuk Premium ini memang disebabkan masalah emisi itu yang memang akan dikurangi itu di daerah Jamali/Jawa, Madura, Bali. Sedangkan di luar Jamali itu sementara ini masih tetap dilakukan supply Premium," jelasnya dalam raker, Rabu (2/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Pertalite Lebih Ramah Lingkungan
Dengan berkurangnya BBM Premium, sebagai ganti akan ditingkatkan kuota Pertalite. Arifin menjelaskan bahwa Pertalite lebih ramah lingkungan.
"Sebagai gantinya untuk Jamali ini masuk Pertalite karena Pertalite ini lebih ramah lingkungan," tambah Arifin.
3. Hapus Premium Lama Diwacanakan
Pada 2014 lalu, Sudirman Said yang menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan PT Pertamina (Persero) diberi tugas untuk mengalihkan Premium menjadi BBM yang lebih baik seperti RON 92 atau Pertamax dalam waktu paling lambat 2 tahun. Itu dia sampaikan pada Desember 2014.
"Pertamina diberi waktu paling lambat 2 tahun untuk mengalihkan Premium ke bahan bakar yang lebih baik, seperti RON 92," kata Sudirman Said, Menteri ESDM, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
(toy/das)