Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM bekerja sama dengan International Energy Agency (IEA), melalui program Energy Efficiency in Emerging Economies (E4), meluncurkan Sistem Informasi Konservasi Energi (SINERGI). SINERGI merupakan aplikasi berbasis website untuk menyajikan informasi beragam dan dapat diakses cepat terkait konservasi energi di Indonesia.
"SINERGI merupakan one stop shop untuk memberikan kemudahan bagi seluruh pengguna energi untuk mengakses informasi terkait konservasi energi dan efisiensi energi, sesuai dengan yang diamanatkan dalam PP 70/2009 tentang Konservasi Energi, diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi siapa saja yang ingin mengimplementasikan langkah-langkah efisiensi energi dan konservasi energi baik di industri, bangunan gedung, transportasi, maupun di rumah tangga," kata Direktur Konservasi Energi, Luh Nyoman Puspa Dewi, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).
Adapun website Sinergi menjadi platform yang menyatukan beberapa aplikasi pelaporan terkait konservasi energi, seperti Pelaporan Online Manajemen Energi (POME), Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE), dan Peralatan Berlabel Hemat Energi.
Adapun informasi yang tersaji di website Sinergi, di antaranya informasi terkait program dan regulasi konservasi energi, termasuk capaian program konservasi energi; best practice dan success story kegiatan efisiensi energi di sektor pengguna akhir; benchmarking intensitas konsumsi energi di industri dan bangunan gedung; dan informasi manajemen energi di sektor pengguna energi.
Selain itu, terdapat informasi terkait pelaporan online manajemen energi, Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi, dan pendaftaran peralatan hemat energi bagi manufaktur; publikasi dari berbagai kajian dan studi di bidang efisiensi energi dan konservasi energi; serta agenda terkait kegiatan workshop, pelatihan dan webinar terkait konservasi energi.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan target penurunan konsumsi energi final sebesar 17% pada 2025 dan penurunan intensitas energi 1% per tahun hingga tahun 2025. Di samping itu, terdapat potensi penghematan energi yang cukup besar, berkisar antara 10-30% baik di sektor industri, transportasi, komersial dan rumah tangga. Namun, Dewi menyebutkan bahwa belum seluruh potensi tersebut dapat direalisasikan secara optimal.
Dengan demikian, kata dia, peranan semua pihak sangat penting untuk membantu pencapaian target konservasi energi nasional yang pada akhirnya akan memberikan banyak manfaat tambahan lain, seperti penghematan biaya, penurunan emisi GRK, penciptaan lapangan kerja dan lainnya.
Dewi juga berharap, dengan tersedianya akses informasi konservasi energi melalui website Sinergi akan dapat mendorong dan menginspirasi berbagai pihak untuk mengimplementasikan kegiatan efisiensi energi dan konservasi energi sehingga target nasional dapat tercapai.
(akn/hns)