Pemerintah akan mengubah skema penyaluran subsidi energi, dalam hal ini LPG. Itu bertujuan agar pemberian subsidi LPG lebih tepat sasaran.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan bahwa dengan skema yang berlaku saat ini, banyak indikasi bahwa subsidi LPG tidak tepat sasaran.
"Banyak indikasi terjadinya kebocoran LPG ini ke pihak yang tidak berhak untuk menerima," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (26/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah terjadinya kebocoran, pemerintah menyiapkan skema subsidi LPG secara langsung. Dengan begitu bantuan lebih tepat sasaran.
"Mengenai LPG ini memang sedang direncanakan untuk dilakukan subsidi LPG secara langsung. Ini antara lain untuk bisa mencegah terjadinya kebocoran LPG ke tangan yang tidak berhak untuk menerima. Jadi kebijakan ini sedang akan disusun," paparnya.
Atas kebocoran subsidi yang dapat dicegah dengan skema yang baru maka nantinya pemerintah bisa mengalokasikan dana lebih banyak untuk kebijakan lain, misalnya pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
"Tentu saja tadi dikaitkan dengan bahwa perbaikan-perbaikan sistem subsidi ini juga akan memberikan kontribusi untuk mendorong penghematan anggaran, yaitu bisa dimanfaatkan untuk sektor-sektor lain antara lain untuk pengembangan EBT dan lain sebagainya," tambah Arifin.