Krisis BBM di Inggris Mereda, Begini Kondisi Terbarunya

Krisis BBM di Inggris Mereda, Begini Kondisi Terbarunya

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 01 Okt 2021 09:21 WIB
Petrol pumps out of use at a petrol station in London, Wednesday, Sept. 29, 2021. Prime Minister Boris Johnson sought to reassure the British public Tuesday that a fuel-supply crisis snarling the country was β€œstabilizing,” though his government said it would be a while before the situation returns to normal. Johnsons government has put army troops on standby to help distribute gasoline and help ease a fuel drought, triggered by a shortage of truck drivers, that has drained hundreds of pumps and sent frustrated drivers on long searches for gas. (AP Photo/Frank Augstein)
Foto: AP/Frank Augstein
Jakarta -

Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris nampaknya mulai mereda. Padahal sebelumnya banyak pom bensin yang tutup karena stok kosong. Bagaimana tidak, antrean orang yang mau beli bensin sampai mengular.

Dikutip dari CNN, Jumat (1/10/2021) akar penyebabnya adalah kurangnya sopir mobil tangki di Inggris. Kekurangan itu disebabkan oleh Brexit, karena banyak sopir yang berasal dari UE dan tidak bisa kembali bekerja di Inggris.

Kabar itu dinilai akan menyebabkan bensin menipis. Panic buying pun muncul di masyarakat dan membuat situasi semakin parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, situsinya disebut mulai mereda. Hal itu dibuktikan dengan keterangan Asosiasi Pengecer Bensin yang mengatakan stok BBM di sejumlah stasiun pengisian sudah mulai terisi.

Dia mengungkap hanya 27% dari 5.450 pom bensin yang tidak memiliki pasokan bensin. Angka itu turun dari sebelumnya 37%.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir dalam beberapa hari ke depan orang akan melihat beberapa orang mengemudikan armada kapal tanker. Beberapa hari terakhir ini memang sulit. Kami telah melihat antrean besar tetapi saya pikir situasinya stabil," kata Sekretaris Bisnis Asosiasi Kwasi Kwarteng.

Perusahaan migas juga mengungkap pasokan BBM untuk Inggris ada. Hal itu dipastikan oleh sejumlah perusahaan migas, termasuk BP, Royal Dutch Shell (RDSA), dan Exxon Mobil (XOM). Mereka juga memastikan ada BBM yang akan dikirim ke Inggris.

Namun, diakui memang ada kendala dalam distribusi ke pom bensin. Ada dua alasan mengapa hal itu terjadi. Pertama, ada kekurangan sopir mobil tanker di Inggris. Itu yang menjadi alasan ketika BP terpaksa menutup sementara beberapa pom bensinnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Masalah kedua, panic buying karena tahu banyak pom bensin tutup, orang berbondong-bondong beli bensin hingga mengosongkan stok bensin di 8.380 SPBU di Inggris.

Beberapa masalah itu, memang bisa disebut karena Brexit dan pandemi. Brexit membuat puluhan ribu pekerja dari Uni Eropa meninggalkan pekerjaan sebagai sopir truk di Inggris. Mereka dipersulit dengan aturan imigrasi baru pasca-Brexit.

Akhirnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhir pekan lalu mengeluarkan visa sementara untuk 5.000 pengemudi truk lagi dan 5.500 pekerja unggas untuk membantu memproses kalkun Natal.

"Apa yang saya pikir tidak ingin dilakukan oleh orang-orang di negara ini adalah memperbaiki semua masalah kita dengan imigrasi yang tidak terkendali," katanya.

Meski demikian, visa sementara hanya berlaku selama Natal. Belum tahu apakah sopir akan kembali lagi karena banyak sopir mengeluhkan gaji kecil dan kondisi kerja yang tidak menyenangkan di Inggris. Termasuk kurangnya tempat peristirahatan yang bersih.


Hide Ads