Masalah kedua, panic buying karena tahu banyak pom bensin tutup, orang berbondong-bondong beli bensin hingga mengosongkan stok bensin di 8.380 SPBU di Inggris.
Beberapa masalah itu, memang bisa disebut karena Brexit dan pandemi. Brexit membuat puluhan ribu pekerja dari Uni Eropa meninggalkan pekerjaan sebagai sopir truk di Inggris. Mereka dipersulit dengan aturan imigrasi baru pasca-Brexit.
Akhirnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhir pekan lalu mengeluarkan visa sementara untuk 5.000 pengemudi truk lagi dan 5.500 pekerja unggas untuk membantu memproses kalkun Natal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang saya pikir tidak ingin dilakukan oleh orang-orang di negara ini adalah memperbaiki semua masalah kita dengan imigrasi yang tidak terkendali," katanya.
Meski demikian, visa sementara hanya berlaku selama Natal. Belum tahu apakah sopir akan kembali lagi karena banyak sopir mengeluhkan gaji kecil dan kondisi kerja yang tidak menyenangkan di Inggris. Termasuk kurangnya tempat peristirahatan yang bersih.
(ara/ara)