Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia tidak gentar melawan gugatan yang dilayangkan Uni Eropa di WTO terkait nikel. Jokowi akan menyiapkan lawyer-lawyer andal untuk menghadapinya.
Uni Eropa sendiri menggugat Indonesia ke WTO lantaran menyetop ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah (raw material). Tujuannya untuk mengembangkan hilirisasi nikel menjadi industri baterai kendaraan listrik.
"Ini memang ada tahapan-tahapannya dan transisinya tapi harus kita berani saat nikel untuk mengatakan tidak, meski kita digugat di WTO. Nggak apa-apa. Kan nikel, nikel kita. Barang, barang kita. Mau kita jadikan pabrik di sini, mau kita jadikan barang di sini, hak kita dong," tegas Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta PPSA XXIII 2021 LNKRI di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menegaskan, jika ada pihak yang tak suka dengan kebijakan tersebut, Indonesia tidak takut untuk menghadapinya. Sebab, langkah yang diambil tersebut tujuannya tetap untuk mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya bagi negara Indonesia sendiri.
"Kalau ada yang menggugat kita hadapi. Nggak ada kesempatan itu peluang datang lagi. Ini kesempatan kita untuk mengintegrasikan industri-industri besar dalam negeri," tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, Jokowi mengaku akan menyiapkan lawyer berkelas internasional untuk menghadapi gugatan Uni Eropa tersebut.
"Jangan sampai kita grogi karena digugat di WTO, jadi siapkan lawyer kelas internasional biar tidak kalah kita. Ini yang dalam proses kita siapkan untuk mengintegrasikan apa yang kita cita-citakan," tutupnya.