Pertamina Gandeng ExxonMobil Garap Teknologi Rendah Karbon

Faidah Umu Sofuroh - detikFinance
Selasa, 02 Nov 2021 20:30 WIB
Foto: Pertamina
Jakarta -

Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk melakukan transformasi bisnis ke arah green economy. Sejalan dengan hal tersebut, Pertamina mengejar target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 29% pada 2030 dengan usaha sendiri dan sebesar 41% dengan bantuan internasional.

Dengan semangat itu, Kementerian BUMN juga telah memperkenalkan kebijakan berkelanjutan yaitu 'Gaya Hidup Ramah Lingkungan (Eco Lifestyle)'. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menciptakan tempat yang lebih baik bagi masa depan generasi Indonesia melalui inisiatif energi hijau.

Untuk mendukung langkah tersebut, Kementerian BUMN mendorong Pertamina untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan global dalam pengembangan teknologi Carbon Capture and Utilization and Storage/CCUS.

"Kolaborasi CCUS ini merupakan langkah untuk mewujudkannya. Kemitraan ini sangat penting untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan meningkatkan kapasitas produksi gas minyak nasional," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Selasa (2/11/2021).

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi dan mendukung upaya tersebut dengan mendorong kerja sama Pertamina dan ExxonMobil dalam penerapan teknologi rendah karbon dan CCUS. Kolaborasi tersebut akan memperkuat kemitraan strategis yang berkelanjutan antara Pertamina dan ExxonMobil yang telah terjalin sejak tahun 1970-an di sektor hulu dan juga di sektor hilir beberapa waktu lalu.

"Peluang yang dikaji kedua perusahaan di Indonesia, kombinasi dari kebijakan pemerintah yang tepat dan kolaborasi industri akan berpotensi memberikan dampak yang luar biasa di sektor-sektor yang menyumbang emisi tertinggi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara," ujarnya.

Luhut menegaskan dalam rangka menghadapi perubahan iklim global, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mengatasi peningkatan suhu global agar tidak melebih 1,5 derajat celcius.

Dalam kaitan pengurangan emisi di sektor hulu, Pertamina telah menginisiasi beberapa proyek CCUS pada lapangan migas dengan potensi pengurangan karbon dioksida hingga 18 juta ton. Salah satu pengembangan teknologi CCUS dilakukan di Lapangan Gundih, Cepu, Jawa Tengah yang terintegrasi dengan teknologi Enhanced Gas Recovery (EGR) dan berpotensi mengurangi sekitar 3 juta ton CO2 dalam 10 tahun dan meningkatkan produksi migas. Proyek direncanakan beroperasi pada tahun 2026.

"Penerapan teknologi CCUS merupakan bagian dari agenda transisi energi menuju energi bersih yang tengah dijalankan Pertamina. Teknologi rendah karbon ini akan mendukung keberlanjutan bisnis Pertamina di masa depan," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik




(fhs/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork