Warga Papua protes kepada pemerintah lantaran pabrik pemurnian dan pengolahan hasil tambang (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Pembangunannya diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober 2021.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan bahwa pemilihan lokasi pembangunan smelter Freeport di Gresik karena mempertimbangkan berbagai aspek.
"Jadi kan sebenarnya pelaksanaan proyek ini memperhatikan banyak sekali aspek, aspek keekonomiannya juga perlu diperhatikan, aspek lokasi ke pasar, kemudian aspek ketersediaan lahan, aspek ketersediaan pelabuhan, aspek ketersediaan listrik, terus aspek dari industri lainnya, ini semuanya kami pertimbangkan," kata dia kepada detikcom kemarin Kamis (4/11/2021).
Dia menjelaskan bahwa studi sudah dimulai sejak lima tahun lalu. Artinya pembangunan smelter tidak secara tiba-tiba ditetapkan di Gresik.
Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa Papua juga masuk ke dalam studi yang dilakukan untuk mencari lokasi yang paling memungkinkan dibangun smelter. Akhirnya karena mempertimbangkan berbagai aspek, pilihan tak jatuh pada Papua.
"Ini sudah dari sejak 5 tahun yang lalu lah kami lakukan studi untuk menentukan lokasinya di beberapa tempat, termasuk di Papua juga sudah dikaji dan memang akhirnya dari seluruh aspek itu pilihan yang paling baik adalah di JIPE di Gresik," lanjutnya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun telah menyampaikan aspirasi warga Papua kepada Presiden Jokowi soal keinginan mereka agar smelter dibangun di tanah Papua. Akhirnya pemerintah berencana untuk juga membangun smelter di sana.
(toy/fdl)