Kenapa Harga BBM Shell Sekarang Lebih Mahal dari Pertamina?

Kenapa Harga BBM Shell Sekarang Lebih Mahal dari Pertamina?

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 10 Nov 2021 17:03 WIB
Komisaris Utama  PT Sigma Niaga Gas Kamaluddin Hasyim,  Executive Vice President Retail Shell IstvΓ‘n KapitΓ‘ny dan Perwakilan Otoritas Bandara Wilayah I Marthinus Hutasoit secara simbolis melakukan pengisian bahan bakar Shell ke salah satu kendaraan di SPBU Shell di kawasan bisnis Soewarna Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Kamis (19/4/2018). SPBU Shell di Kawasan Bisnis Soewarna, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang resmi beroperasi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas di salah satu gerbang perekonomian di Indonesia. Grandyos Zafna/detikcom

-. SPBU Shell di kawasan bandara Soekarno Hatta ini diresmikan untuk menjawan=b kebutuhan dan memberikan kemudahan akses bagi para pelanggan untuk mengisi bahan bakar.

-.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Shell Indonesia telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal November 2021. Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya, harga BBM Shell naik Rp 1.370 per liter.

Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) masih menahan harga jual BBM meskipun harga minyak mentah dunia tinggi. Alhasil, harga BBM kedua perusahaan ini terpaut cukup jauh.

Misalnya untuk harga Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.860 per liter. Selisih dengan Pertamina sekitar Rp 3.860 per liter, karena untuk Pertamax (RON 92) masih dijual di harga Rp 9 .000 per liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, harga shell V-Power Nitro+ (RON 98) dijual Rp 13.700 per liter, sedangkan Pertamax Turbo dengan oktan yang sama dijual Rp 12.300. Ada selisih harga untuk jenis BBM yang sama yaitu sebesar Rp 1.400.

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T, Irto Ginting mengatakan kondisi tingginya harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price) memberikan tekanan pada kinerja keuangan perusahaan. Meski mengalami tekanan, pihaknya masih menahan harga jual BBM yang dilepas ke masyarakat dengan tujuan menjaga daya beli.

ADVERTISEMENT

"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM dan juga makin menekan profitabilitas Pertamina. Walaupun demikian sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM karena Pertamina memahami concern pemerintah terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca Covid pandemi," kata dia kepada detikcom, dikutip Rabu (10/11/2021).

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Dia mengatakan, saat ini Pertamina sedang melakukan pembahasan dengan pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut dan mendapatkan solusi terbaik.

Sebelumnya, Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman juga sempat mengatakan merangkaknya harga minyak mentah sudah terjadi sepanjang tahun 2021.

"Paralel kami tetap komitmen untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dan terus mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM lebih berkualitas melalui Program Langit Biru," ungkapnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih menyadari beberapa BBM Pertamina memang dijual lebih rendah dari harga keekonomian. Dia mengatakan, harga Pertalite sebenarnya atau harga keekonomiannya telah mencapai Rp 11.000 per liter. Namun, Pertamina tetap menjual dengan harga Rp 7.650 per liter.

Sementara itu, harga keekonomian Premium mencapai Rp 9.000 per liter, tapi masih dijual di harga Rp 6.450 per liter.

"Pertalite ini kan sebenarnya jenis bahan bakar umum secara normal harga Pertalite ini sudah berada di atas Rp 11.000 harga keekonomian. Kemudian Pertamina masih tetap harus menjual di harga Rp 7.650" katanya dalam konferensi pers, Senin (25/10).



Simak Video "Pertamax Turbo Turun, Ini Harga BBM Pertamina Terbaru "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads