Melihat dari Dekat Platform Offshore Pertama Di Indonesia

Kolom

Melihat dari Dekat Platform Offshore Pertama Di Indonesia

Suhendra Atmaja - detikFinance
Jumat, 12 Nov 2021 19:05 WIB
platform offshore
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Setelah menjalani karantina selama 3 hari dan mendapatkan hasil Test PCR negatif, saya berkesempatan mengunjungi Platform Offshore Pertamina OSES (Offshore Southeast Sumatera) yang berlokasi di Pulau Pabelokan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Tidak banyak yang tahu, ternyata Jakarta yang berbatasan dengan Southeast Sumatera atau Sumatera Tenggara Provinsi Lampung, memiliki sumber minyak dan gas yang pernah menjadi primadona di tahun 1970an.

Pagi itu, pelabuhan Kalijapat yang masuk wilayah Ancol Pademangan, Jakarta Utara sudah dipenuhi pekerja hulumigas yang akan melakukan pertukaran pekerja atau crews change untuk bekerja selama 21 hari di anjungan minyak tengah laut (Offshore) milik KKKS (kontraktor Kontrak Kerjasama) Pertamina Hulu Energi) PHE OSES.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melakukan pengecekan ulang, yang terdiri atas suhu tubuh, barang-barang yang dibawa dan mengisi manifest kapal, sayapun menaiki kapal boat ukuran sedang untuk menuju ke Pulau Pabelokan, salah satu tempat di mana proses produksi minyak dan gas bumi Indonesia dihasilkan.

Perjalan ke Pulau Pabelokan, ditempuh dengan waktu empat jam perjalanan laut. Tampak beberapa pekerja terlihat bercanda dan bersenda gurau karena waktu perjalanan cukup jauh. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan pulau-pulau yang kami lalui dan aktivitas pekerja di dalam kapal bernama Pan Marine 6 tersebut.

ADVERTISEMENT

Tiba di Pulau Pabelokan, saya pun mendapatkan induction dan berkesempatan untuk melihat dari dekat pulau yang memiliki luas sekitar 27 hektar ini. Disini, terdapat shorebase fasilitas produksi minyak dan gas bumi, pembangkit listrik, water treatment, ecology park yang ditumbuhi ratusan pohon kelapa, GT dermaga, tempat menginap, sarana prasarana olahraga, dan jogging.

"Fasilitas di Pulau Pabelokan ini telah berdiri sejak lama dan sangat membantu pekerja memecah kejenuhan saat 21 hari bekerja di pulau ini, setelah itu baru dilakukan Crew Change," Ungkap Erry, salah satu pekerja Pertamina OSES.

platform offshoreMelihat dari Dekat Platform Offshore Pertama Di Indonesia Foto: Dok. Istimewa

Selain itu, di Pulau ini kita masih melihat karang dan biota laut yang masih sangat alami, hasil survey biota laut yang dilakukan kementerian lingkungan hidup melalui diving under water menunjukan biota laut di sini masih sangat asli dengan warna-warni ikan yang bisa dilihat langsung,- dengan mata telanjang. Indah sekali..!

Namun untuk diving, berenang atau memancing, tidak diperkenankan berdasarkan aturan perusahaan PHE OSES dan SKK Migas.

Karena keasrian dan penghijauannya pulau ini juga dihuni beberapa jenis fauna yang hidup, di antaranya biawak, elang bondol, gagak, kepodang dan burung raja udang dan burung gagak.

Lanjut ke halaman berikutnya

Platform Offshore Pertama di Indonesia

Pulau Pabelokan adalah fasilitas dan infrastruktur migas dengan pengalaman panjang sebagai sentral atau pusat kegiatan pengelolaan Blok Offshore Southeast Sumatra (SES), dikawasan terdapat sekitar 125-130 sumur produksi dan 31 platform offshore yang berdiri rata-rata sejak tahun 1970an.

Saya pun berkesempatan berkunjung dan melihat dari dekat bagaimana proses produksi atau lifting minyak dan gas ditarik dari perut bumi. Lokasi yang kami kunjungi adalah platform Offshore Cinta Komplek yang terdiri atas Cinta B, Cinta C, Cinta P dan Cinta P-1, yang terhubung satu sama lain. Untuk menuju Platform Cinta Komplek dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Pulau Pabelokan dengan menggunakan boat.

Platform Cinta komplek ini bediri sejak tahun 1971, saat itu KKKS yang melakukan operasi minyak di Offshore ini adalah perusahaan minyak asal US, IIAPCO (Independent Indonesia-America Petroleum Company, berlanjut ke perusahaan Argentina Maxus pada tahun 1987, diakuisisi perusahaan migas Spanyol Repsol pada 1999, kemudian beralih ke perusahaan minyak asal China, yaitu CNOOC atau China Nasional Offshore Corporation Limited. Namun sejak 6 September 2018 Pertamina OSES, menjadi operator migas di kawasan Pulau Pabelokan ini, melalui persetujuan SKK Migas.

Yang menarik adalah saya juga berkesempatan melihat dari dekat platform offshore Cinta A, lokasinya tidak jauh dari platform Cinta Komplek. Platform Cinta A adalah platform offshore pertama di Indonesia atau dibangun sekitar tahun 1970. Hingga kini platform Cinta A masih memproduksi sekitar rata-rata 450 (Bopd) minyak perhari.

Menurut catatan, Blok Migas OSES di kawasan ini pernah mencapai puncak produksi sekitar 200 Ribu BOPD (bareel Oil Per Day) dan menjadi andalan produksi migas nasional di era Presiden Soeharto. Saat ini produksi minyak dan gas dikawasan ini terus mengalami fluktuasi atau sekitar 24 Ribu - 25 Ribu BOPD minyak per hari.

Eksplorasi nampaknya harus dilakukan di kawasan Blok OSES untuk mendukung program 1 Juta Barrel Oil Per Day, sehingga blok ini menjadi andalan produksi minyak dan gas secara nasional .

Puas berputar ke falisitas platform Cinta Komplek, kamipun kembali ke Pulau Pabelokan, di sini kami beristirahat Sambil menikmati malam dipinggir pantai, sambal mencari sinyal handphone yang kadang-kadang ada, kadang-kadang hilang, tabik!

platform offshoreMelihat dari Dekat Platform Offshore Pertama Di Indonesia Foto: Dok. Istimewa

Praktisi Komunikasi Perminyakan
Suhendra Atmaja


Hide Ads