Ketika protes semakin intensif, tuntutan para demonstran telah meluas dari menuntut harga bahan bakar yang lebih rendah untuk memasukkan liberalisasi politik yang lebih luas. Di antara perubahan yang mereka cari adalah pemilihan langsung para pemimpin regional Kazakhstan, daripada sistem penunjukan presiden yang berlaku saat ini.
Singkatnya, mereka menuntut penggulingan kekuatan politik yang telah memerintah negara itu tanpa oposisi substansial sejak mencapai kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.
Mengapa kerusuhan di Kazakhstan penting bagi kawasan dan dunia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terjepit di antara Rusia dan China, Kazakhstan adalah negara terkurung daratan terbesar di dunia, lebih besar dari seluruh Eropa Barat, meskipun dengan populasi hanya 19 juta.
Demonstrasi terbaru menjadi penting karena negara itu sampai sekarang dianggap sebagai pilar stabilitas politik dan ekonomi di wilayah yang tidak stabil, bahkan ketika stabilitas itu harus dibayar dengan pemerintah yang represif yang meredam perbedaan pendapat.
Protes juga signifikan karena Kazakhstan telah disejajarkan dengan Rusia, yang presidennya Vladimir V. Putin memandang negara tersebut semacam tubuh ganda bagi Rusia dalam hal sistem ekonomi dan politiknya sebagai bagian dari lingkup pengaruh Rusia.
Bagi Rusia, peristiwa tersebut merupakan tantangan lain yang mungkin dihadapi oleh kekuatan otokratis di negara tetangga. Kekacauan tersebut mengancam untuk melemahkan kekuasaan Moskow di wilayah tersebut pada saat Rusia mencoba untuk menegaskan ekonominya dan kekuatan geopolitik di negara-negara seperti Ukraina dan Belarusia.
Kazakhstan juga penting bagi Amerika Serikat karena telah menjadi negara yang signifikan bagi masalah energi Amerika, dengan Exxon Mobil dan Chevron telah menginvestasikan puluhan miliar dolar di Kazakhstan barat, wilayah di mana kerusuhan dimulai bulan ini.
Meskipun memiliki hubungan dekat dengan Moskow, pemerintah Kazakhstan berturut-turut juga mempertahankan hubungan dekat dengan Amerika Serikat, dengan investasi minyak dipandang sebagai penyeimbang pengaruh Rusia. Pemerintah Amerika Serikat telah lama kurang kritis terhadap otoritarianisme pasca-Soviet di Kazakhstan daripada di Rusia dan Belarus.
Pemerintah Kazakhstan telah mencoba memadamkan demonstrasi dengan memberlakukan keadaan darurat dan memblokir situs jejaring sosial dan aplikasi obrolan, termasuk Facebook, WhatsApp, Telegram dan, untuk pertama kalinya aplikasi China WeChat.
(toy/dna)