Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Kochi. Pertemuan pejabat kedua negara sahabat itu membahas tentang potensi kerja sama di bidang green energy, perikanan, lingkungan dan industri petrokimia.
"Indonesia dalam tujuh tahun ini banyak yang berubah, pembangunan hampir merata di Indonesia bagian barat dan timur," ujar Menko Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Selasa (11/2/2022).
Selain itu, Luhut juga menjelaskan tentang pembangunan industri hilir sebagai arah investasi di Indonesia saat ini.
"Saat ini industri hilir untuk nikel lebih berfokus untuk pengembangan stainless steel yang merupakan komponen pembuatan baterai Lithium,"katanya. Mengenai hal ini, Menko Luhut meyakinkan bahwa Indonesia memiliki stok bijih nikel yang sangat besar dengan total kapasitas produksi hulu hingga 12 juta ton/tahun.
"Industri hilir telah mengubah struktur ekonomi Indonesia sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah," sambung Luhut.
Selain menggenjot investasi, Luhut juga menjelaskan tentang perkembangan kondisi terkini dalam penanganan Pandemi COVID-19.
"Kasus aktif kami telah menurun hingga 99,2 persen dari puncaknya tanggal 15 Juli tahun lalu. Tapi kami sekarang super hati-hati dengan Omicron," tutur Menko Luhut lalu menyebutkan bahwa 96 persen varian COVID-19 terbaru itu masuk ke Indonesia dari para pelaku perjalanan luar negeri.
Selanjutnya Menteri Jepang singgung soal batu bara. Klik halaman berikutnya
(hns/hns)