Faktor lainnya, terjadinya ledakan pipa di Turki dengan kapasitas penyaluran sebesar 450 ribu barel per hari minyak dari Utara Irak ke Pelabuhan Ceyhan-Mediteranian sehingga memicu kekhawatiran pasar akan potensi gangguan pasokan minyak.
Berdasarkan Laporan IEA (International Energy Agency) pada Januari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2021 dan 2022 sebesar 200 ribu barel per hari, menjadi 5,5 juta barel per hari pada 2021 dan 3,3 juta barel per hari pada 2022 yang dipicu oleh relaksasi pembatasan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komite penasehat OPEC+ melaporkan implikasi Omicron akan pertumbuhan permintaan dunia akan terbatas. Lebih lanjut, Sekretaris Jendral OPEC, Haitham Al-Ghais menyampaikan bahwa permintaan minyak dunia akan kembali ke tingkat sebelum pandemi pada akhir 2022," demikian dikutip dari exsum tersebut.
Stok Minyak Dunia
Berdasarkan IEA, produksi minyak OPEC+ pada Desember 2021 lebih rendah 790 ribu barel per hari dari yang dijanjikan. Terdapat penurunan stok Amerika Serikat (AS) pada akhir Januari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya.
Stok minyak mentah turun 1,7 juta barel menjadi 416,2 juta barel. Sedangkan stok distillate turun 1,7 juta barel menjadi 125,2 juta barel.
Berdasarkan Joint Organization Data Initiative, stok minyak mentah Saudi Arabia turun 4,43 juta barel menjadi 132,38 juta barel pada November 2021, rekor terendah setidaknya dalam 3 tahun terakhir.
"Kenaikan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh ICE Brent mengalami backwardation tertinggi dalam 8 tahun terakhir," tulis Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh berdasarkan survei RIM, Crude Troughput Singapura pada akhir Januari 2022 mengalami peningkatan 1,4% dibandingkan akhir Desember 2021 jadi 1,17 juta barel per hari atau 83,5% dari kapasitas nasional sebesar 1,39 juta barel per hari.
Selain itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat peningkatan impor minyak mentah sebesar 47% menjadi 601,840 mt dan impor kondensat pertama di Kilang Cilacap sejak 2014.
Harga rata-rata minyak mentah utama Januari:
- Dated Brent naik sebesar US$ 13,12 per barel dari US$ 74,10 per barel jadi US$ 87,22 per barel
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 11,29 per barel dari US$ 71,69 per barel jadi US$ 82,98 per barel
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 10,77 per barel dari US$ 74,80 per barel jadi US$ 85,57 per barel
- Basket OPEC naik sebesar US$ 11,63 per barel dari US$ 73,49 per barel jadi US$ 85,13 per barel.
(aid/ara)