Jakarta -
Pemberian tegangan (energize) pada ekstensi IBT (Interbus Trafo) #2 Gresik dilakukan PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) pertengahan Desember lalu, di Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Gresik.
Infrastruktur yang memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 500 MVA dengan tegangan 500/150 KV ini telah memperoleh sertifikasi laik operasi (SLO) yang terbit pada Sabtu (25/12) dan akan menyalurkan transfer daya dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Gresik - Tandes.
Proyek IBT#2 Gresik yang mulai dikerjakan tahun 2019 dan memiliki nilai investasi sebesar Rp 177,4 miliar ini berhasil energize dalam kurun waktu 2 tahun sejak awal proyek dimulai, dengan tetap melalui pengendalian pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan ketepatan biaya, waktu, serta mutu dan spesifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadir dalam pemberian tegangan pertama IBT #2 Gresik, General Manager UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan yang menyampaikan bahwa IBT #2 Gresik yang merupakan proyek strategis nasional ini akan memperkuat subsistem IBT #1 dan IBT #2 Krian.
"Dengan adanya penambahan kapasitas 500 MVA pada IBT #2 Gresik ini maka akan memperkuat daya mampu pasok subsistem Krian 1,2 - Gresik yang selama ini sebesar 2005 MW dengan realisasi beban sebesar 1745 MW sehingga surplus akan meningkat dan dapat membantu fleksibilitas pemeliharaan di UIT JBM," jelas Didik, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/2/2022).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Didik, dengan energize IBT #2 Gresik ini sebagai upaya untuk mengurangi bottleneck atau mengurangi titik yang berpotensi jika terjadi gangguan tidak sampai menimbulkan padam di Jawa Timur karena kehandalan subsistem IBT.
"Dengan adanya IBT #2 ini pelaksanaan pemeliharaan diharapkan tidak hanya dapat dilaksanakan hari Sabtu Minggu dengan beban rendah tapi sudah dapat dilaksanakan di hari kerja melalui peningkatan kapasitas ini. Dari sisi Gresik, dengan penambahan 1 IBT mendukung keandalan sistem dan fleksibilitas operasi", jelas Didik.
Penyelesaian IBT #2 GISTET Gresik ini sendiri juga diungkapkan Didik akan memperkuat kehandalan penyaluran energi listrik di Jawa Timur, khususnya untuk wilayah Surabaya metropolis, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik serta termasuk sebagai sumber penyuplai listrik Pulau Madura.
Secara terpisah, Ahmad Adisuryo atau biasa disapa Opid --Group CEO PT Mahakaam Grup Internasional-- selaku holding dari PT Mahakaam Jaya Sejahtera, mitra dari PLN untuk pekerjaan Pengadaan Untuk Penyempurnaan Diameter 3 Sisi 500 kV dan Diameter 3 Sisi 150 kV Untuk Pengoperasian IBT 2 500/150 kV GISTET Gresik.
"Alhamdulillah berkat pertolongan dan ridho Allah SWT serta kerja sama tim yang baik dan kepercayaan dari PLN kami dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik sesuai harapan para stakeholder, ON Quality, On Time dan On Safety sehingga menjadi sumbangsih Mahakaam Group untuk memperkuat kehandalan infrastruktur inti (backbone) kelistrikan di Jawa Bali yang pada akhirnya dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat," ungkap Opid.
Opid menambahkan dengan bottleneck yang semakin terurai, daya yang disalurkan kepada pelanggan akan semakin besar dan PLN siap melayani lebih banyak pelanggan dengan berbagai klasifikasi. Diharapkan hal ini menjadi Kado awal tahun sekaligus bentuk dukungan PLN kepada masyarakat untuk melewati masa pemulihan ekonomi yang tidak mudah ini dengan baik yang pada akhirnya turut membantu menggerakkan dan melesatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Bali, khususnya Jawa Timur dan sekitarnya."
Dalam upaya mendukung pemerintah mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dengan meningkatkan penggunaan komponen industri lokal buatan tanah air, PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan TKDN dalam proyek-proyek Konstruksi yang sedang dan akan dilaksanakan.
Ardhi Fahyudi, Direktur PT Mahakaam Jaya Sejahtera menyampaikan, perusahaannya menyambut hal ini dengan sangat antusias. Pertumbuhan ekonomi riil dalam negeri harus digalakkan dan pemain konstruksi lokal harus terus meningkatkan kemampuan dan daya saing.
"Tentunya kami sangat berterimakasih kepada PLN atas kepercayaan yang diberikan. Realisasi nilai TKDN total dalam proyek pengadaan IBT #2 GISTET Gresik ini sebesar 42,64% dengan komponen jasa mencapai 100% oleh tenaga kerja lokal. Hal tersebut juga telah membangkitkan semangat kami dan menjadi komitmen bagi kami untuk turut berpartisipasi mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka impor demi Indonesia yang mandiri, berdikari dan lebih produktif," tegas Ardhi.
Disampaikan Opid, Mahakaam Group optimis langkah yang diambil pemerintah melalui proyek startegis nasional khususnya Pengoperasian IBT #2 Gresik ini dapat meningkatkan semangat dan rasa bangga masyarakat Indonesia.
"Upaya yang kita lakukan dengan bekerjasama dengan supplier/pabrikan yang produknya telah bersertifikat dan memenuhi kualitas dan nilai persyaratan TKDN, dan itu menjadi suatu tantangan bagi kami untuk menjalin relasi yang lebih luas dan menyalurkan semangat bangga terhadap produk buatan Indonesia. Dan kita juga optimis dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan dapat meningkatkan rasa cinta dan bangga masyarakat akan produk-produk karya anak bangsa bahwa kita (Indonesia) bisa memproduksi produk-produk high quality yang mampu bersaing dengan produk-produk luar," katanya.
Proyek ini dilakukan secara murni Engineering, Procurement, Construction dan Commissioning -nya dengan memberdayakan Engineer lokal dan 100% pekerjaan jasa dilakukan sebagai wujud persembahan karya anak bangsa.
"Di tempat kami, mulai dari Direktur Operasi, Head of Engineering, hingga para Engineernya semuanya adalah 100% Tenaga Kerja lokal murni anak bangsa Indonesia. Pekerjaan jasa 100% dilakukan tenaga kerja lokal sehingga TKDN untuk pekerjaan ini cukup tinggi. Kami ingin menunjukkan bahwa untuk pekerjaan konstruksi sekompleks ini sudah bisa dikerjakan 100% oleh bangsa kita sendiri. Kebanyakan karyawan kami adalah 'Jebolan' Multinasional company yang sudah berpengalaman lebih dari 15-20 tahun, sehingga sudah sangat mumpuni, mempunyai cara kerja yang terstruktur dan professional. Transfer of knowledge dan teknologi benar-benar bisa diimplementasikan. Ke depan kita akan meningkatkan kapabilitas dengan memperluas Business Line kami ke ranah manufacturing," ujarnya.
"Mulai dari merakit hingga perlahan meningkatkan TKDN sehingga ketergantungan terhadap teknologi dari luar mulai dikurangi. Mahakaam Group memposisikan diri sebagai Integrated Electrical Infrastructure Solution dengan mengedepankan Inovasi yang berkelanjutan," sambung Opid.