Hasil Polling: Mayoritas Pilih Bertahan Pakai LPG 12 Kg Meski Mahal

Hasil Polling: Mayoritas Pilih Bertahan Pakai LPG 12 Kg Meski Mahal

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 03 Mar 2022 13:00 WIB
PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga LPG nonsubsidi di akhir tahun 2021 ini. Harga LPG non subsidi saat ini menjadi Rp 11.500 per kg.
Ilustrasi/Foto: Rengga Sencaya
Jakarta -

Polling detikcom terkait kenaikan harga LPG nonsubsidi resmi ditutup. Polling yang digelar sejak kemarin ini untuk mengetahui pandangan pembaca, apakah kenaikan harga tersebut membuat mereka bertahan dengan LPG nonsubsidi atau beralih ke LPG subsidi alias 'gas melon'.

Sebanyak 288 orang berpartisipasi pada polling ini. Hasilnya, mayoritas yakni sebanyak 259 orang bertahan dan sisanya sebanyak 29 beralih ke LPG subsidi.

Beragam alasan yang membuat mereka bertahan dengan LPG nonsubsidi. Salah satunya, karena mereka merasa mampu. Hal itu seperti disampaikan pembaca dengan akun Bunga Amalia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pilihanku ya tetap bertahan dong soalnya yang pas buatku ya gas yang 12 kg karena aku merasa aku kaya kok beli tas branded aku bisa masa iya aku beli yang melon sih, nggak mau lah," tulisnya, dikutip Kamis (3/3/2022).

Hal senada juga disampaikan pembaca dengan akun Evi Dianasari. Dia mengatakan, LPG subsidi untuk masyarakat yang kurang mampu.

ADVERTISEMENT

"Kalau aku tetap pilih yang 12 kg karena yang melon kan buat masyarakat yang nggak mampu. Aku merasa mampu dan nggak mau ah pura-pura miskin takut miskin beneran," ujarnya.

Ada pembaca yang ingin beralih ke LPG subsidi. Cek halaman berikutnya.

Sementara, pembaca dengan akun Tatik Lestari menyatakan beralih ke LPG subsidi karena harganya lebih murah.

"Kalau harga gas yang 12 kg udah capai Rp 189 ribu enakan saya pakai gas melon aja murah, seharusnya pemerintah tuh bijak dikit jelas-jelas kelas menengah ke atas dah mau pakai gas 12 kg sekarang harga segitu beralih ke gas subsidi aja, akhirnya nggak tepat sasaran semua gara-gara pemerintah yang makin lama makin b***h jajah masyarakat sendiri," tulisnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh akun GangLurus. Menurutnya, selisih harga LPG non subsidi dan subsidi terlampau jauh. "Tentu beralih, ngapain beli barang yang sama dengan harga yang berbeda? Dikatain kere nggak apa-apa yang penting hemat, orang selisih harganya beda jauh," katanya.

Untuk diketahui, PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga LPG nonsubsidi menjadi Rp 15.500 per kg. Ini adalah kenaikan bertahap yang sudah dilakukan Pertamina sejak akhir Desember 2021 kemarin.

Di sisi lain, pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kg atau yang biasa dikenal sebagai gas melon. Terlebih LPG subsidi 3 kg memiliki porsi konsumsi yang cukup besar, yakni sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional.


Hide Ads