Sektor telekomunikasi telah memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia. Industri telekomunikasi ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi.
Namun, ada sejumlah pekerjaan rumah yang perlu mendapat perhatian pada sektor telekomunikasi ini, yakni terkait perang tarif.
"Saat ini, industri telekomunikasi masih dihantui dengan perang tarif yang membuat pendapatan operator dan kualitas layanan masyarakat tidak optimal," kata pemerhati telekomunikasi Algooth Putranto dalam keterangannya, Minggu (6/3/2022).
Dia berharap, pemerintah terlibat dalam pengaturan harga untuk industri telekomunikasi yang lebih sehat dan kualitas layanan yang lebih baik di era digital. Menurutnya, operator berlomba untuk menghadirkan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya paket data unlimited dengan harga yang terjangkau.
"Namun, harga yang terjangkau menunjukkan bahwa kompetisi pasar masih terdorong pada persaingan harga, yang disayangkan tidak mendorong peningkatan kualitas layanan yang berdampak pada penurunan tarif rupiah per megabite," katanya.
Hal ini, kata dia, diakui oleh Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) yang menyebut saat ini tarif layanan di industri telekomunikasi selular persaingan harga masih cukup berat.
"Untuk itu sekali lagi, seperti harapan operator, pemerintah diharapkan dapat terlibat dalam pengaturan harga agar industri menjadi lebih sehat. Agar persaingan di industri telekomunikasi kemudian menjadi lebih sehat," sambungnya.
Sebab, ATSI menyebut harga yang terlalu murah secara jangka pendek nampak baik untuk masyarakat, tetapi sebenarnya untuk jangka panjang kurang baik. Tarif murah mengganggu arus keuangan operator yang juga berisiko turunnya kualitas layanan yang diterima masyarakat.
"Sebagai gambaran untuk meningkatkan kualitas layanan operator membutuhkan dukungan permodalan yang kuat. Di sisi lain dampak dari pendapatan yang rendah adalah turunnya kualitas layanan operator seluler. Dalam beberapa hal dikhawatirkan operator tersebut tidak dapat bertahan," terangnya.
"Ini yang harus dicari titik keseimbangan dan pemerintah bisa membuat peraturan yang mengatur harga layanan lebih adil, yang membuat operator dapat menjaga kualitas layanan," sambungnya.
Simak Video "Video: Google Prediksi Ekonomi Digital RI Capai USD 90 M Tahun Ini"
(acd/zlf)