Lonjakan Harga Minyak Dunia Mulai Bikin 'Dompet' Pertamina Tertekan

Iffa Naila Safira Widyawati - detikFinance
Rabu, 09 Mar 2022 13:30 WIB
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Kisruh Rusia-Ukraina yang terus berlanjut mempengaruhi harga minyak dunia menjadi tinggi. Apalagi Rusia merupakan salah satu pemasok minyak terbesar kedua di dunia.

PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan bagian hilir dari penjualan BBM mengakui bahwa kenaikan harga minyak yang tengah terjadi cukup membebani perusahaan.

"Tentunya harga minyak dunia yang tinggi memberi tekanan bagi kami di hilir," ucap Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting, saat dihubungi detikcom, Rabu (9/3/2022).

Pihaknya juga mengaku masih terus mengamati kenaikan harga minyak dunia. Selain itu untuk kenaikan harga BBM non subsidi pihaknya masih terus mengkajinya.

"Kami masih memonitor perkembangan harga minyak dunia, terkait harga masih kami review," jelasnya.

Secara terpisah Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy menilai konflik Rusia vs Ukraina yang meluas ke sektor energi telah mendorong harga minyak dunia. Terlebih lagi Presiden AS Joe Biden secara resmi telah melarang impor migas dari Rusia.

"Kalau melihat sebelumnya kan sebenarnya konflik Rusia-Ukraina itu sendiri sudah berdampak pada kenaikan harga energi ya, dari minyak kemudian juga produksi batu bara, kemudian gas, kemudian juga nikel," ujar Yusuf.

Selain itu, Ia juga menilai bahwa kenaikan harga pada energi bisa mendorong nilai impor minyak dan gas Indonesia menjadi sedikit lebih tinggi.

"Kenaikan harga gas dan minyak akibat sentimen konflik Rusia-Ukraina ini akan mendorong nilai impor migas kita menjadi sedikit lebih tinggi," kata Yusuf.

Simak Video: Harga Pertamax Turbo se-Indonesia Naik Beragam, Ini Daftar Lengkapnya







(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork