Industri penerbangan mengalami tantangan yang berat. Pandemi COVID-19 menyebabkan pengetatan perjalanan yang berdampak pada turunnya jumlah penumpang.
Belum selesai persoalan tersebut, industri penerbangan kembali dihadapkan tantangan imbas perang Rusia-Ukraina. Perang berdampak pada meroketnya harga minyak dan gas, yang kemudian berdampak pada harga avtur, sehingga diperkirakan penyesuaian harga tiket dalam waktu dekat tak bisa dihindari.
Hal itu disampaikan Alvin Lie, Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi). Apjapi sebagai asosiasi telah dideklarasikan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvin melanjutkan, harga avtur telah mengalami kenaikan sekitar 20% dari harga awal tahun.
"Diperkirakan dalam waktu dekat tidak bisa dihindari lagi, ini akan berdampak pada harga tiket pesawat," katanya dalam acara deklarasi Apjapi, Selasa (15/3/2022).
Menurut Alvin, kondisi tersebut dilematis. Sebab, penumpang baru mulai berpergian.
"Saya yakin akan menjadi masalah bagi airlines. Kebangkitan kembali penerbangan Indonesia bisa terhambat lagi," katanya.
Simak juga video 'Naik Pesawat-KA Tak Wajib Antigen-PCR, Komisi IX: Strategi Pemerintah Tepat':
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Pelayanan penerbangan yang baik, nyaman, dan adil hanya dapat terwujud jika ada komunikasi yang lancar, terbuka, dan egaliter antara konsumen dengan penyelenggara pelayanan serta regulator.
Maka itu, diperlukan sebuah wadah agar kedudukan konsumen seimbang dengan pemangku kepentingan tersebut, sehingga suara konsumen terwakili.
"Untuk itu diperlukan langkah bagi pengguna jasa penerbangan di Indonesia agar kedudukan konsumen penerbangan ini setara seimbang dengan operator bandara, dengan maskapai penerbangan serta dengan regulator. Agar suara dari konsumen ini dapat terwakili," terangnya.
"Apjapi bertujuan membawa perbaikan pelayanan secara berkelanjutan bagi pengguna jasa penerbangan di Indonesia dengan menempatkan diri sebagai mitra yang seimbang bagi pemerintah dan bagi badan usaha penyelenggara pelayanan penerbangan," sambungnya.
(acd/ara)