Pertamina mendukung Presidensi Government Group 20 (G20) Indonesia 2022 dengan menjalankan 8 inisiatif strategi meningkatkan ketersediaan Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan salah satu isu utama G20 yaitu memprioritaskan transisi energi berkelanjutan.
Chief Executive Officer (CEO) Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro menjelaskan Pertamina saat ini memberikan peran besar kepada subholding PNRE untuk mengimplementasikan target portofolio energi hijau mencapai 17% pada tahun 2030.
"Pertamina bertekad untuk mempercepat seluruh program green energy transition, khususnya 8 inisiatif yang sudah dijalankan dari hulu hingga hilir," ujar Dannif dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3/2022).
Hal itu disampaikan Dannif di tengah rangkaian kegiatan EDM-CSWG G20 pada site visit delegasi di Balkondes CSR Pertamina Karangrejo Magelang pada 24 Maret 2022.
Dannif mengatakan Pertamina terus melakukan berbagai inisiatif strategis, mulai dari merealisasikan target pengembangan energi bersih 10 gigawatt (GW) hingga tahun 2026, mengembangkan proyek carbon capture utilization and storage (CCUS), melanjutkan mekanisme pembangunan energi bersih di operasi panas bumi, mengembangkan konsep green energy station/GES, menggunakan PLTS sebagai sumber energi listrik, bahan bakar lebih ramah lingkungan, serta memasang panel surya dengan kapasitas total 500 MW hingga 2030 untuk penggunaan daya internal di seluruh wilayah operasi Pertamina Group.
Pertamina juga memastikan mendukung kebijakan pemerintah menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030. Di sektor energi, pemerintah menargetkan mengurangi emisi sebanyak 314 juta ton setara CO2 (tCO2e) tahun 2030.
Dannif melanjutkan agar memberikan hasil signifikan dalam memitigasi perubahan iklim, pola bisnis di sektor Migas secara global harus mengurangi emisi setidaknya 3,5 gigaton setara karbon dioksida (GtCO2e) per tahun pada tahun 2050.
(prf/hns)