Hasil Polling: Masyarakat Setuju Pertalite Jadi BBM Penugasan, Premium Dihapus

Hasil Polling: Masyarakat Setuju Pertalite Jadi BBM Penugasan, Premium Dihapus

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 31 Mar 2022 12:14 WIB
Warga melakukan pengisian BBM jenis Pertamax di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022). Kabar berhembus BBM Ron 92 Pertamax bakal naik pada 1 April 2022. Kenaikan harga ini memang santer dikabarkan seiring dengan melejitnya harga minyak dunia.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Banyak masyarakat setuju dengan keputusan pemerintah menjadikan Pertalite masuk ke dalam kategori Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Dengan menjadi JBKP maka Pertalite akan mendapatkan kompensasi dari pemerintah.

Keputusan menjadikan Pertalite sebagai JBKP terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi VII, kemarin (29/3/2022).

"Bensin RON 90 ditetapkan sebagai JBKP berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan ini keluar di tengah adanya wacana penghapusan BBM Premium. Dalam konferensi pers yang digelar awal tahun ini, Tutuka juga sempat buka suara mengenai wacana penghapusan Premium. Dia mengatakan, konsumsi Premium hanya sedikit dan akan 'ditinggal' secara alami.

"Nah itu akan secara natural akan habis, kemudian Pertalite yang akan muncul," katanya, Rabu (19/1/2022).

ADVERTISEMENT

Dari hasil polling detikcom, yang dilakukan sejak Rabu (30/3/2022) kemarin, banyak masyarakat setuju bila Pertalite jadi BBM penugasan, dan Premium dihapus. Ada sekitar 57 orang setuju dan hanya 17 orang yang tidak setuju.

Pembaca bernama Richard setuju karena sudah saatnya BBM di Indonesia berpindah ke yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, Pertalite lebih baik kualitasnya daripada Premium.

"Sudah saat nya indo beralih, masa semua kendaraan yg msuk indo harus diatur ulang kompresinya, biar gk keracunan premium. Tpi pemerintah hrs subsidi pertalite, biar org kecil gak tercekik," tulis Richard.

Lanjut ke halaman berikutnya

Setu Putra juga mengaku setuju, dia mengatakan makin lama teknologi kendaraan makin canggih dan butuh BBM yang lebih bersih. Dengan menjadikan BBM Pertalite JBKP akan lebih banyak masyarakat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan.

"Makin lama teknologi mesin kendaraan makin canggih. butuh BBM yang lebih bersih dan kualitasnya lebih baik," ungkap Setu Putra.

Kemudian, Danang Tri Setyawan mengaku setuju bila Pertalite jadi JBKP, pasalnya Premium saat ini sudah tidak lagi bisa ditemui. Di sisi lain, menurutnya sudah banyak masyarakat pengguna Pertalite saat ini.

"Setuju, toh jg sudah hampir gak ketemu premium di spbu2 disekitarku dan sy lihat sudah jamak masyarakat menggunakan pertalite, bahkan pertamax malahan," ungkap Danang Tri Setyawan.

Tapi, ada juga yang tidak setuju bila Pertalite jadi BBM penugasan menggantikan Premium. Menurut pembaca bernama Arzeta, ekonomi saat ini masih sulit. Bila Pertalite jadi BBM penugasan dan Premium dihapus maka akan ada kenaikan harga.

"Ekonomi masih sulit karena kenaikan harga sembako serta masa pandemi blm berakhir, kasihan rakyat kebanyakan krn kenaikan harga BBM akan mentrigger kenaikan harga secara umum. Tunggu momentum yang tepat," ungkap Arzeta.

Trisno Nanti juga tak setuju Pertalite jadi BBM penugasan dan Premium dihapus. Menurutnya, Premium masih banyak dibutuhkan masyarakat. Mulai dari digunakan sebagai bensin motor jadul hingga alat pertanian.

"Pada dasarnya, masyarakat masih sangat memerlukan premium. Masih banyak motor jadul yg di pakai masyarakat, masih banyak alat pertanian, alat alat UMKM yg lebih membutuhkan bahan bakar premium daripada pertalite," tulis Trisno Nanti.



Simak Video "Video: Sejoli Ini Modif Tangki Sedan Jadi 100 Liter Demi Dapat BBM Subsidi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads