Badan Informasi Energi (Energy Information Administration/EIA) Amerika Serikat (AS) memprediksi harga minyak mentah Brent mencapai US$ 107 per barel pada kuartal II-2022. Demikian Outlook Energi Jangka Pendek terbaru yang diterbitkan pada Selasa (10/5).
Prediksi itu lebih tinggi dari sebelumnya yang diproyeksikan harga minyak mentah Brent berada pada US$ 103 per barel pada kuartal II-2022. Perubahan harga ini terjadi setelah Uni Eropa (UE) melarang impor minyak Rusia.
"Proyeksi (sebelumnya) pada 5 Mei, sebelum larangan Uni Eropa atas impor minyak Rusia, yang akan menaikkan harga lebih lanjut," kata perwakilan EIA dilansir oilprice, Rabu (11/5/2022).
Untuk minyak mentah WTI, EIA memperkirakan harga rata-rata pada 2022 berada di level US$ 98,20 per barel. Nilai itu akan turun US$ 9,24 menjadi US$ 88,96 per barel pada tahun depan.
Produksi minyak mentah AS rata-rata akan mencapai 11,9 juta barel per hari pada 2022, naik hanya 700.000 dari rata-rata tahun lalu. Tahun depan EIA melihat peningkatan di mana rata-rata 12,8 juta barel per hari pada 2023 atau mencapai rekor baru.
EIA memperkirakan bahwa harga bensin yang baru-baru ini mencapai level tertinggi baru di AS, rata-rata akan mencapai US$ 3,82 per galon tahun ini dan US$ 3,51 per galon tahun depan. Nilai itu naik dari US$ 3,02 per galon pada 2021 dan US$ 2,18 per galon pada 2020.
(aid/ara)