Miris! Sri Lanka Kehabisan BBM, Mau Impor Nggak Punya Duit

Miris! Sri Lanka Kehabisan BBM, Mau Impor Nggak Punya Duit

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 18 Mei 2022 09:54 WIB
People wait in a queue to buy petrol at a fuel station, amid the countrys economic crisis in Colombo, Sri Lanka, May 16, 2022. REUTERS/Adnan Abidi
Stok BBM Sri Lanka Habis Dihantam Krisis/Foto: REUTERS/Adnan Abidi
Jakarta -

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyatakan bahwa negaranya kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Negara kepulauan itu tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam lebih dari 70 tahun akibat pandemi COVID-19, hingga kenaikan harga energi.

Ranil mengatakan Sri Lanka sangat membutuhkan US$ 75 juta atau Rp 1,1 triliun (kurs Rp 14.500) mata uang asing dalam beberapa hari ke depan untuk impor BBM. Kekurangan mata uang asing dan inflasi yang melonjak telah menyebabkan negara itu kekurangan obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya.

"Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kami," kata Ranil dikutip dari BBC, Rabu (18/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ravindu Perera, yang tinggal di ibu kota Kolombo, menceritakan bahwa dia dan keluarganya mulai mencari BBM sebelum fajar pada Senin (16/5).

"Kami pergi ke beberapa SPBU dan sebagian besar tutup. Sekitar pukul 05.30 kami mengambil kesempatan dan mengantre di Townhall yang merupakan SPBU yang biasanya menyediakan bahan bakar untuk kendaraan pemerintah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Saat itu tidak terlalu ramai, tetapi antrean berangsur-angsur bertambah menjadi sekitar 2 km. Kami cukup beruntung mendapatkan bahan bakar sekitar pukul 9 pagi setelah bahan bakar dikirimkan," tambahnya.

Dia mengatakan teman-temannya di luar ibu kota harus menunggu lebih lama lagi. Becak mobil, alat transportasi paling populer di Kolombo dan kendaraan lainnya juga mengantre di SPBU sekitar ibu kota.

"Saya sekarang bekerja dari rumah untuk menghemat BBM karena siapa yang tahu kapan saya akan mendapatkan tangki penuh lagi," ujar Perera.

Bank sentral mencetak uang buat gaji PNS. Cek halaman berikutnya.

Bank Sentral Cetak Uang Buat Gaji PNS

Ranil yang diangkat sebagai perdana menteri baru pada Kamis lalu mengatakan bahwa bank sentral Sri Lanka harus mencetak uang untuk membantu memenuhi pembayaran gaji pemerintah dan komitmen lainnya.

"Di luar keinginan saya sendiri, saya terpaksa mengizinkan pencetakan uang untuk membayar pegawai negeri serta membayar barang dan jasa penting. Namun, kita harus ingat bahwa mencetak uang menyebabkan depresiasi rupee," ungkapnya.

Dia juga mengusulkan penjualan Sri Lanka Airlines sebagai bagian dari upaya menstabilkan keuangan negara. Maskapai telah kehilangan US$ 129,5 juta pada triwulan I-2021.

Ranil mengatakan bahwa krisis ekonomi akan menjadi lebih buruk. Dalam wawancara pertamanya sejak menjabat, dia berjanji akan memastikan keluarga mendapatkan makan tiga kali sehari.

"Mengimbau dunia untuk lebih banyak bantuan keuangan. Tidak akan ada krisis kelaparan, kita akan menemukan makanan," tandasnya.



Simak Video "Seluruh Menteri Kabinet Sri Lanka Mengundurkan Diri!"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads