1 Juta Sambungan Jargas Dikebut Anak BUMN, Begini Caranya

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 20 Mei 2022 14:42 WIB
1 Juta Sambungan Jargas Dikebut Anak BUMN, Begini Caranya/Foto: dok. PGN
Jakarta -

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk tengah mempercepat proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk 1 juta pelanggan per tahun. Proyek ini dilakukan melalui produk perusahaan yakni GasKita.

"Kami terus memperluas jangkauan pelanggan dan saat ini tengah melakukan mega proyek jaringan gas rumah tangga untuk 1 juta pelanggan per tahun melalui produk GasKita. Maka strategi bisnis berbasis digital dilakukan agar bisa terhubung secara lebih luas dengan masyarakat," jelas Direktur Sales dan Operasi PT PGN Tbk, Faris Aziz dalam keterangannya, Jumat (20/5/2022)

Dalam meningkatkan program itu, PGN berkolaborasi dengan Tokopedia sebagai e-wallet pembayaran tagihan gas bumi. Melalui platform digital ini, pelanggan sangat dimudahkan dalam pembayaran tagihan gas apalagi selama masa pandemi.

"Bersama Tokopedia, PGN pernah membuat social campaign digital dan mendapatkan international recognition. PGN dan Tokopedia membantu UMKM kuliner pelanggan PGN dengan membuat special page bernama Dapur Gaskita di mana pengguna Tokopedia bisa membeli kuliner dari pelanggan PGN tersebut," jelas Faris.

Kolaborasi digital PGN dan Tokopedia ditargetkan untuk memberikan dampak pemulihan ekonomi bagi UMKM di masa pandemi.

Selain itu, PGN juga menggandeng BUMN Karya, BUMD, dan developer terkemuka di Indonesia. Program Sejuta Rumah (PSR) menyasar Rusun Perum Perumnas di lokasi berbasis Transit Oriented Development.

Lokasi tersebut meliputi Semesta Mahata Serpong di Stasiun Rawa Buntu Tangerang Selatan dan Semesta Mahata Tanjung Barat Jakarta.

Tak hanya melalui pipa, PGN memiliki produk Gaslink bagi pelanggan yang berlokasi jauh dari jaringan pipa gas PGN. Pada Desember 2021, PGN meluncurkan varian GasLink Cylinder yang menyasar industri restoran dan usaha kecil.

"Dengan beralih ke GasLink, pelanggan akan mendapatkan kepraktisan dan penghematan biaya lebih dari 10%," ujar Faris.

Berlanjut ke halaman berikutnya.




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork