Komisi Uni Eropa mengusulkan kepada negara anggota Uni Eropa untuk meningkatkan impor gas alam dari Mesir dan Israel. Dikutip dari Reuters disebutkan rancangan nota kesepahaman ini disebut masih bisa berubah karena membutuhkan persetujuan dari beberapa negara anggota.
Namun rancangan ini belum menjelaskan secara detail jumlah impor gas atau batas waktu pengiriman. Langkah ini sebagai upaya Uni Eropa untuk mengurangi impor bahan bakar fosil dari Rusia setelah pecahnya perang dengan Ukraina.
"Gas alam yang diimpor ke Uni Eropa akan berasal dari Mesir, Israel atau sumber lain di Mediterania Timur," tulis dokumen tersebut, dikutip dari Reuters, Kamis (9/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen memiliki rencana perjalanan dinas ke Kairo minggu depan.
Memang saat ini Mesir sudah melakukan ekspor gas ke Uni Eropa dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Namun kedua negara terus mempererat kerja sama untuk meningkatkan produksi dan ekspor di tahun-tahun mendatang.
Pemerintah Mesir juga belum berkomentar terkait rancangan perjanjian tersebut. Sekadar informasi tahun lalu Mesir mengekspor sekitar 8,9 miliar meter kubik LNG dan 4,7 bcm dalam lima bulan pertama tahun 2022.
Sedangkan untuk Israel dinilai berada di momen yang tepat untuk produksi gas menjadi 40 bcm per tahun karena perluasan proyek industri.
Uni Eropa mengimpor 155 bcm gas dari Rusia tahun lalu dan tercatat sekitar 40% gas berasal dari negara tersebut.