Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyinggung negara yang tidak setuju dengan kebijakan Indonesia menyetop ekspor nikel. Menurutnya, sekarang adalah saatnya negara-negara tersebut menghargai kebijakan yang telah diambil sebuah negara.
Hal itu disampaikan Bahlil dalam acara Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) di Solo hari ini, Rabu (6/7/2022). Acara ini di antaranya dihadiri delegasi dari 20 negara anggota G20.
Bahlil mulanya menjelaskan, Indonesia telah diajari oleh global membangun industri yang ramah lingkungan. Indonesia pun menjalankan hal tersebut dengan sungguh-sungguh.
"Arah kebijakan Indonesia membangun hilirisasi salah satu contoh menyetop ekspor ore nikel. Karena dalam pandangan kami pengelolaan nikel yang tidak ditata kelola dengan baik akan berdampak pada lingkungan," katanya.
Pemerintah mengembangkan hilirasi, salah satunya melalui pembuatan baterai untuk kendaraan listrik. Namun, upaya Indonesia menjalankan hilirisasi ini tidak disetujui beberapa negara.
"Tapi apa yang terjadi, beberapa negara tidak setuju dengan kebijakan Indonesia tersebut bahkan membawa kami di WTO," katanya.
Pada kesempatan itu, Bahlil menegaskan sudah saatnya semua negara menghargai kebijakan masing-masing negara.
"Menurut saya sudah saatnya juga untuk semua negara menghargai kebijakan masing-masing negara karena mereka yang tahu tentang arah kebijakan negaranya masing-masing. Selama azas keadilan, keterbukaan dan kontribusi kepada dunia harus betul-betul kita jaga dengan baik," terangnya.
Simak Video "Video Bahlil Semprot Dirjennya hingga Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian!"
(acd/das)