Ngebor 500 Sumur di Rokan, Pertamina Butuh Pasokan Listrik Jumbo

ADVERTISEMENT

Ngebor 500 Sumur di Rokan, Pertamina Butuh Pasokan Listrik Jumbo

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2022 10:33 WIB
Ilustrasi Blok Rokan
Foto: Dok. Pertamina
Duri -

Target ambisius dipatok PT Pertamina (Persero) dalam melakukan pengelolaan Blok Rokan. Hingga akhir tahun ini, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ditargetkan melakukan pengeboran sumur hingga 500 kali. Sejak alih kelola setahun lalu, PHR sendiri sudah melakukan pengeboran sebanyak 370 kali sampai saat ini.

Untuk tetap melakukan pengeboran, Pertamina pun butuh dukungan energi yang besar. Menurut Dirut PHR Jaffee Arizon Suardin sampai saat ini saja tercatat kebutuhan listrik untuk urusan pengeboran di Blok Rokan telah mencapai 400 megawatt. Otomatis seiring dengan peningkatan pengeboran, kebutuhan listrik Pertamina makin besar.

"Kami butuh listrik yang lebih besar lagi seiring penambahan jumlah sumur. Kami siapkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk siapkan infrastruktur tersebut kapan dibutuhkan. Kalau sekarang ini saja kapasitas yang digunakan sudah 400 megawatt," papar Jaffee kepada wartawan di salah satu situs pengeboran minyak di Lapangan Duri, Blok Rokan, Senin (8/8/2022).

Berapa kebutuhan tambahannya? Jaffee belum mau menjelaskan, menurutnya saat ini PHR masih hitung-hitungan soal penambahan pasokan listrik.

"Ini kami sedang hitung butuh berapa tambahan pasokan listrik lagi, kalau 400-500 sumur ke depan butuh berapa ini makanya kami hitung, yang jelas besar pastinya," kata Jaffee.

Sejauh ini, produksi migas di Rokan rata-rata 159 MBOPD, di titik tertingginya berhasil mencapai 161 MBOPD. Jumlah itu dicapai dengan pengeboran yang dilakukan sebanyak 370 kali di sumur-sumur yang ada di Blok Rokan.

Blok Rokan sendiri baru saja dialih kelola setahun lalu oleh Pertamina setelah 97 tahun dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Dalam catatan detikcom, Chevron pertama kali datang ke Blok Rokan sejak tahun 1924 dan melakukan produksi pertama di tahun 1952.

Blok migas tersebut memiliki luas wilayah 6.264 km2 memiliki dua lapangan minyak terbesar, yakni Minas dan Duri. Kedua lapangan tersebut menjadi lapangan minyak terbesar karena hasil produksi yang berlimpah.

Penuhi Pasokan Pakai EBT
Dalam pemenuhan kebutuhan listrik di Blok Rokan, Jaffee juga mengatakan pihaknya pun membuka opsi untuk penggunaan energi baru terbarukan. Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya alias PLTS sudah mulai dibangun di Rokan.

Dia menjelaskan pihaknya sudah melakukan groundbreaking beberapa PLTS yang tersebar di Blok Rokan bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia.

"Kita tak melupakan teknologi untuk energi baru terbarukan, kita groundbreaking PLTS dengan sinergi Pertamina Power Indonesia. Kita bangun PLTS di beberapa lokasi, di Rumbai, Duri, dan beberapa lokasi lainnya," papar Jaffee.

Jaffee memaparkan sejauh ini kapasitas PLTS yang terpasang di Blok Rokan sudah bisa mencapai 25 megawatt. Dia mengklaim angka tersebut sudah cukup besar untuk sebuah fasilitas migas.

"Kami membuat sekitar 25 megawatt peak PLTS-nya, ini cukup besar untuk sebuah fasilitas migas," kata Jaffeee.

Tonton juga Video: Penampakan Truk Pertamina Kecelakaan di Semarang, 1 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]



(hal/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT