Impor BBM Melesat, tapi Stok di Lapangan Langka

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 15 Agu 2022 18:00 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kabar sulitnya mendapat BBM khususnya jenis Pertalite santer terdengar belakangan ini. Kabar yang muncul seperti SPBU kehabisan Pertalite dan antrean panjang di SPBU untuk mendapat BBM RON 90 ini.

Di tengah kabar sulitnya mencari BBM, muncul fakta jika impor BBM mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikannya cukup tinggi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengungkap, impor BBM periode Januari-Juli 2022 tercatat US$ 14.376,3 juta atau US$ 14,37 miliar.

"Impor hasil minyak termasuk bahan bakar motor, bahan bakar pesawat, bahan bakar diesel dan lain-lain untuk Januari-Juli 2022 nilainya sebesar US$ 14.376,3 juta. Kemudian kalau kita volumenya 14.308,3 ribu ton (14,30 juta ton)," katanya dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).

Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, secara nilai terjadi peningkatan 97,71%. Kemudian, secara volume naik 17,63%.

Impor LPG juga mengalami kenaikan. BPS mencatat, impor LPG untuk periode Januari-Juli 2022 tercatat US$ 3.121,2 juta atau US$ 3,12 miliar. Secara volume tercatat 3.904,1 ribu ton atau 3,90 juta ton.

"Kita bandingkan Januari-Juli 2021 dan Januari-Juli 2022 ini naik 49,64%, volume naik 4,92%," ujarnya.

Sebagai informasi, Jumat pekan lalu sebuah SPBU di Ciganjur kehabisan Pertalite. SPBU tersebut memasang pengumuman yang tulisannya 'Pertalite Habis, Dalam Perjalanan, Habis'.

Tak cuma itu, antrean panjang untuk mendapat Pertalite juga tampak di sejumlah SPBU. Salah satunya di SPBU di kawasan Sawangan, Depok Sabtu lalu.

Petugas SPBU itu mengatakan, antrean panjang terjadi karena Pertalite sedang susah untuk didapatkan dan cepat habis.



Simak Video "Video: Rumah Penimbun BBM di Pangkep Digerebek, 2 Ton Solar Diamankan"

(acd/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork