Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali menyinggung soal beratnya beban subsidi energi. Dari catatan detikcom, Jokowi telah 5 kali menyebut soal beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun.
Adapun subsidi tersebut digunakan untuk menahan harga Pertalite, Pertamax, gas LPG, hingga tarif listrik. Saking besarnya beban subsidi, ia bahkan tidak bisa memastikan apakah APBN mampu menahan harga-harga lewat subsidi.
Menurutnya, harga BBM di negara lain sudah menyentuh angka Rp 17 ribu -Rp 18 ribu per liter. Sedangkan di Indonesia harga BBM jenis Pertalite masih ditahan di harga Rp 7.650.
Setelah disebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal mengumumkan kenaikan BBM minggu depan, Jokowi akhirnya buka suara.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah, Selasa (23/8/2022):
Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati.
Dikalkulasikan dampaknya. Jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga.
Kemudian juga nanti yang habis itu menaikkan inflasi yang tinggi, kemudian menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Semuanya suruh saya ngitung betul, ngitung betul sebelum diputuskan.
Simak Video "Video: Demokrat Curiga Ada Pihak yang Ingin Adu Domba SBY-Jokowi"
(das/das)